Tati Suherman

Rindu..begini rasanya ketika rindu dengan orang yang sudah tidak ada di dunia ini. Bingung mau ngapain juga, apalagi saat covid seperti ini. Dulu waktu dia (alm) masih ada, gw pasti seneng banget, saat libur panjang. Kami menghabiskan waktu dirumah aja, kadang kalau jenuh keliling sekitaran rumah. Bisa sampai satu jam keliling jalan mangga besar, sampai-sampai bokong ini pegal-pegal. Tapi kebahagiaan saat itu tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata. Selalu bersamanya selalu membuat gw bahagia. Meski cuma dirumah atau sekedar keliling dengan motor tua kami, sudah membuat kami bahagia tanpa syarat. Tapi saat ini sudah 16 bulan sejak kepergiannya, gw sangat bingung dengan perasaan ini. Rasa rindu yang menurut gw sia-sia belaka. Jadi begini lah rasanya hidup di dunia fana tanpa kehadirannya. Mungkin hati ini masih belum terbiasa, tapi sampai kapan semua ini kan berlalu. Merindukan orang yang sudah tidak ada, kalau bisa gw gak mau merasakan rasa yang menghimpit seperti ini. Merasa kesep

Gw adalah orang yang tidak pernah melihat ke belakang  Mungkin ini adalah salah satu sikap untuk melindungi diri yang terbentuk secara alami untuk pertahanan hidup. Gw sering merenung dan mengingat satu persatu kejadian yang terjadi selama 35 tahun. Kejadian yang membuat kenangan buruk saat usia lima tahun, yang mungkin gak aku beberkan kepada orang. Masalah demi masalah harus gw lalui, mungkin sudah sejak kecil terbiasa menyelesaikan masalah sendiri. Keadaanlah yang membuat diri ini mencoba dewasa dan bertahan. Hingga sekarang saat usia memasuki usia 41 tahun, gw baru sadar, ada trauma yang tidak bisa disembuhkan. Qw selalu takut sama ibu sendiri, dan gw merasa selalu saja salah dimatanya meski yang gw lakukan benar. Gw seperti bukan anak yang dilahirkan olehnya, dan itu yang dikatakan oleh alm suami. Melihat perlakuannya terhadap gw sangat berbeda dengan perlakuan kepada kedua adik-adik. Tapi gw hanyalah seorang anak, tidak pantas mempunyai penilaian buruk terhadap orang yang t

Tanggal 19 Mei 2020 beberapa yang lalu, saya kepoin akun instagramnya SobatKu, karena pada hari itu akan dilakukan pengundian Grand Prize berhadiah utama uang tunai 100JT dan empat paket umrah untuk 4 pemenang dan 4 Pemenang ratusan hadiah berupa uang tunai sebesar 10jt, 5jt, 1jt, 500rb dan 100rb. Meski pengundian ini sempat tertunda, dengan pemberlakuan PSBB karena adanya pandemi global ini. Ini merupakan rezeki yang tak terduga untuk yang beruntung kemarin. Apalagi kita semua tahu, hampir tiga bulan dan hampir semua merasakan dampaknya. Apalagi bagi UKM dan para karyawan swasta yang dirumahkan. Menang hadiah ratusan juta meski dirumah aja  SOBATKU tabungan online berbasis aplikasi  Namun untuk tidak membuat kecewa peserta, pengundian tetap dilakukan secara online melalui akun resminya SobatKu di instagram yang digelar selama kurang lebih dua jam. Ngomong-ngomong masalah online, di era digital seperti ini. Tabungan online SOBATKU semakin mudah dilakukan, apalagi keadaan sep

Dalam masa PSBB pencegahan pada COVID 19 dan WHO mengumumkan sebagai pandemi global, sehingga sudah sejak awal April 2020 lalu pemerintah menetapkan untuk WFH (Work FromHome). Pada akhirnya semua kegiatan bekerja dan belajar mengajar pun, dilakukan dirumah dengan memanfaatkan aplikasi online (WhatsApp, Zoom, Skype dan lain-lain). Semua pun merasakan dampaknya, banyak yang harus kehilangan pekerjaannya. COVID19 pun masih menghantui masyarakat di Indonesia, sehingga kegiatan di bulan suci ramadan, seperti sholat taraweh dianjurkan tetap dilakukan dirumah. Tidak terasa tinggal beberapa hari lagi, kita akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Meski corona masih berlanjut tidak menyurutkan semangat kita untuk menyambut hari lebaran yang akan datang. Walaupun tidak dianjurkan memenuhi kebutuhan belanja ramadan dan Idul Fitri di tempat nya langsung (mal). Kita masih bisa memenuhi kebutuhan untuk anak-anak dan keluarga melalui belanja online, yang bisa dilakukan dirumah. Sebenarnya sih le

Hanya tinggal hitungan hari saja, kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Banyak persiapan yang harus disiapkan untuk menyambut bulan suci ramadhan. Selama 12 bulan, Allah swt hanya meminta kita untuk berpuasa selama sebulan penuh pada bulan ramadhan saja. Selain bulan ramadhan, jika kita melakukan puasa di anggap sunnah dan tentu saja tetap akan diberikan pahala. Nabi besar junjungan kita pun selalu melakukannya puasa sunnah pada bulan sya'ban untuk melatih dan meningkatkan taqwa, agar ketika ramadhan nanti lebih khusyu dan sudah terbiasa berpuasa. Selain itu kegiatan rutin untuk mempersiapkan bulan Ramadhan nanti, dan sudah menjadi kegiatan rutin adalah yang utama membersihkan rumah dari debu dan bakteri. Bila ada rezeki pun bisa mempercantik rumah, mengganti cat tembok yang sudah kusam dan pudar. Bukankah kebersihan itu adalah sebagian daripada iman (HR. Muslim). Rumah adalah istana ku, dirumah yang asri dan sejuk membuat penat hilang dikala kesibukan membuat kita lelah se

Sudah hampir satu bulan WFH (Work From Home )  diberlakukan, anak-anak pun belajar nya dari rumah saja. Dengan menggunakan media online yang tersedia tidak menjadi hambatan untuk WFH atau belajar dirumah saja. Bagi ibu rumah tangga tidak bisa terelakkan pasti lebih sibuk, memasak dan menemani mereka yang melakukan tugas dari sekolah maupun kantor. Ini yang menjadi bumerang bagi seorang wanita yang juga seorang ibu, kadang tidak terlalu memperhatikan penampilannya. Bau apek, dan terlihat lelahnya saya pun kadang malas sekali mandi. Kadang suka di komplain anak-anak, tapi kalau saya malas mandi sore biasanya saya hanya memakai lotion dan deodorant kebetulan saya pakai produk dari NIVEA. Sehabis mandi pun, kalau memakai Nivea deodoran dan Nivea body lotion, menjaga badan wangi sepanjang hari meski berkeringat akibat memasak didapur. Maklum lah hawa kompor dan cuaca panas yang mendominasi tubuh berkeringat dan bau. Begitu banyak perawatan tubuh dan kulit orang Asia yang dihadirkan oleh

Jarak kampus dari rumah ku lumayan juga, waktu tempuh jika perjalanan lancar hanya setengah jam. Ga terasa waktu begitu cepat berlalu, rasa-rasanya baru kemarin aku masuk SMK. Sekarang aku sudah resmi menjadi salah satu universitas swasta di Jakarta. Universitas Sahid yang menjadi pilihan ku melanjutkan pendidikan untuk mencapai impianku. Di Sahid bebas uang gedung, maklum sejak dua tahun yang lalu sejak kepergian bapak, kami mengandalkan empat kamar kos-kosan untuk uang kuliahku. Sedangkan untuk makan sehari-hari ibu mendapatkan penghasilan dari profesinya sebagai Blogger. Penghasilan seorang Blogger pun tidak tentu dan tidak tetap. Tapi aku selalu bersyukur, meski tidak sebesar penghasilan bapak. Ibu selalu menyediakan makanan kesukaan ku dan kakak. Oh iya aku anak bungsu dan mempunyai satu orang kakak. Dia lulusan AkPer di Husada, dan kini telah bekerja disalah satu rumah sakit swasta di Jakarta Selatan. Uffs.. Hati ku jadi tak tenang dihari pertama memasuki ruang kuliah. Se