Ini Yang Harus Dilakukan Oleh Perempuan Berstatus Janda

Status seorang Janda memang tidak enak didengar, terlalu menyedihkan. Menjadi janda yang ditinggal mati maupun janda cerai hidup, sudah cukup meremukkan hati ini. Siapa sih yang mau menyandang status ini, hm..jadi ingat pas akhir tahun 2018 boming hastag #gantistatus. Pada saat itu gw ikut meramaikannya di sosial media dan beberapa grup whatapps. Akhirnya beneran dong gw ganti status pas 25 Januari 2019. Ya Allah...mungkin kalau kurang-kurang iman pasti gw belum bangkit sampai saat ini. Takdir tidak ada yang terlalu cepat atau lambat, semua terjadi pas pada waktunya. Ga bisa dibayangin, pasti bergidik sendiri kalau tau akan menyandang status ini.

Iya ujian gw ditinggal suami disaat kami sedang bucin-bucinnya. Ga bisa tahan berpisah meski untuk bekerja, dibilang mendadak tapi ini cepat atau lambat pasti terjadi. Dia yang cuma menginap semalam di iccu rs. Tarakan, menjelang subuh keluar mayatnya. Hancur berkeping hati gw, saat itu gw menangis sejadi-jadinya dan tembok rumah sakit yang menjadi saksi bisu rintihan gw. Akhirnya dia pun dikuburkan, hampa buntu kosong pikiran gw. Yang gw pikirkan gimana caranya agar gw bisa melewati ujian ini, gimana caranya agar gw lebih dekat Kepada Allah, gimana caranya gw harus membendung nafsu dan emosi ini. Dan serentetan pertanyaan yang ga mungkin gw pertanyaan pada orang lain.

Hal pertama yang gw lakukan mengisi kekosongan ini adalah, mencari tausyiah yang berisi tentang seorang janda. Dulu gw ga sanggup mengakui status ini, beberapa tausyiah bagaimana dan apa aja yang harus dilakukan seorang janda agar terhindar dari maksiat. Mejadi seorang janda kadang emosi dan nafsu kita itu labil. Kenapa gw bilang labil, kadang tanpa sebab apapun gw bisa menangis tersedu-sedu hingga dada ini sesak. Untuk terlalu bahagia pun gw takut, ketika habis tertawa bersama teman-teman aja pasti setelah itu ada perasaan sedih, kosong dan hampa.

Tips dan yang harus dilakukan oleh perempuan yang berstatus Janda, agar tidak dikuasain oleh nafsu dan emoai, agar hidup lebih tenang tanpa memusingkan hidup tanpa pendamping, antaralain:

1. Istiqfar, dengan beristiqfar hati akan lebih tenang

2. Terima dengan sabar ujian ini dan yakin Kepada Allah ini yang terbaik buat kita atau tanamkan pada hati, ujian ini untuk menaikkan derajat kita

3. Perbanyak baca Al-qur'an, dengan membaca Al-qur'an pikiran jadi lebih tenang dan juga jadi lebih sabar dan ikhlas

4. Bersholawat, coba deh dengerin sholawat bisa di youtube atau Tiktok pasti hati akan lebih tenang 

5. Dengarkan tausyiah, bisa dari youtube kalau gw lebih mengerti tausyiah yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat

Ketika kita menerima ujian, terima dulu dengan sabar dan ikhlas, Allah pasti akan memberikan solusi nya, meskipun solusi belum ada setidaknya hati diberi ketenangan dulu. Alhamdulillah, meski menjadi single parent, karena hati gw selalu yakin, Allah mempermudah semua urusan gw dari menyekolahkan anak-anak sampai hati gw. Yaaah gw juga manusia biasa, kadang sedih itu masih wajar. Ada kalanya gw lagi pingin nangis karena rindu, tapi setelah ya biasa lagi. Kita harus beriman, karena Allah menciptakan semua didunia ini berpasang-pasangan termasuk dimana ada kehidupan pasti akan ada kematian. Dimana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan.

Mungkin disaat ini, hati gw masih nyaman dengan kesendirian dan masih bisa menulis dan bercerita disini tentang status ini. Mungkin entah kapan, gw bisa bercerita lagi dengan hati yang berbunga. Mungkin..ini akan menjadi tulisan terakhir tentang kisah gw, hanya Allah Yang Maha Tahu dan Yang berhak Membolak-balikan hati. Gw cuma berusaha sabar dan mengikuti takdir, dan berusaha agar setiap ujian yang gw terima bisa lebih mendekatkan diri Kepada Allah swt. Semoga setiap perbuatan yang gw lakukan mendapatkan pahala untuk menuju surgaNya Allah, dan bertemu dengan Rasullullah saw Kekasih Allah...Aamiin ya rabbalamin