Mengenal Kepada Sang Maha Pemberi Rezeki

Ketika kita ingin memperbaiki diri dan ingin lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, pertengahan 2023 diuji dengan masalah hati, bagaimana mengelola emosi agar tetap sabar dan istiqomah dalam berma'rifat Kepada Allah SWT. Karena beberapa hal, pernah terbersit ingin berhenti tidak ingin hadir lagi di majelis taklim ini. Awal tahun 2024 ini, memang keadaan keuangan lagi kurang bagus, uang kosan ada beberapa yang macet dan udah jarang ambil pekerjaan lagi.


Bukan uang atau harta mu yang membuatmu bisa hadir dalam majelis ilmu

Pekerjaan sebagai blogger, banyak syarat  yang memang harus diikuti salah satunya umur dan da pa. Sedangkan hadir dalam kajian ada infak meski tidak wajib, tapi kalau ga ngasih atau kalau ga sodaqoh pasti akan jadi omongan (mungkin ini hanya perasaan aku aja). Tapi jujur malu juga kalo ga infak, makanya setiap mau ngaji malam jumat, selalu ku berdoa "Ya Allah berikanlah hamba duit buat sodaqoh pengajian nanti".

Biasanya kalau menjelang ramadan, majelis taklim akan libur sementara dan akan diadakan acara penutupan sementara (tawakuf). Tentu saja acara tersebut akan di mintakan dana nya pada jamaah. Kebetulan memang lagi bokek berat, mendekati 1 minggu lagi belum bisa bayar dan ditagih. Tapi terus terang malu banget, memang biasa kan aku memang bukan tipe yang susah banget kalau ditagih pas ada iuran. Alhamdulillah sebelum ditagih pun udah kesadaran sendiri, dan memang prinsip ku ga mau punya utang atau tagihan. Ada duit langsung dibayar berapa pun itu, makanya malu banget pas ditagih (seriusan hati langsung jleb banget apalagi ditagih didepan jamaah lain).

Allah Sang Maha Pemberi Rezeki semua yang terjadi di muka bumi semua atas Ijin Dari-Nya

Alhamdulillah besok pagi nya anakku gajian dan langsung ku bayar dan gara-gara kejadian itu jadi males, malu, sedih banget sampai mau berhenti ga mau ngaji lagi disitu. Bukannya ga ikhlas tapi cara dia nagih itu, Ya Allah sampe teriak padahal jamaah masih kumpul disana. Ternyata bukan aku sendiri aja yang belum bayar, masih ada beberapa jamaah lain juga yang belum bayar. Tiba juga malam jumat terakhir acara tawakuf pengajian, selepas sholat magrib jujur aku males untuk hadir, ditambah lagi sama sekali ga ada uang cash buat infaq. 

Kebetulan tapi memang bukan sebuah kebetulan sih, Allah memang sengaja mengirim ibu ku datang ke rumah. Akhirnya aku dikasih uang Rp10ribu (sepuluh ribu 🥰 Ya Rabb hamba ridha dan ikhlas akan takdirmu mau ditempatkan di posisi mana aja hamba ridha). Alhamdulillah Allah berikan kesempatan untuk hadir di majelis malam itu. Masya Allah tabarakallah saat kami berkeliling saling memaafkan, tangis haru dengan harapan bisa kembali sama-sama hadir untuk menimba ilmu. Berangsur ada perasaan menyesal dan Allah menyadarkanku, bukan ada uang untuk bisa hadir di majelis ini, tetapi Allah lah yang mengijinkan dan memberi kesempatan untuk hadir di majelis taklim ini.



Alhamdulillah Allah menyadarkan ku dari kesalahan yang ku perbuat

Hanya Allah yang tahu arti tangisku saat itu, setelah selesai maaf-maafan kami makan bareng. Aku masih aja sesunggukan, saat menulis ini air mata masih aja berlinang. Betapa berdosa nya aku telah menuhankan uang selama ini. Doa ku selama ini salah meminta uang untuk sodaqoh, berdosa banget aku tanpa sadar sudah masuk dalam syirik khofih. Padahal semuanya atas ijin Allah yang diberikan kepada ku untuk hadir dalam majelis ilmu ini bukan uang atau duit. Padahal malam jumat kemarin sama sekali g ada uang di dompet, tapi Allah yang memberikan kesempatan melalui ibuku  agar aku tetap bisa hadir.

Alhamdulillah bersyukur belum terlalu jauh aku berpaling dari-Nya. Teman-teman ku yang selalu dimuliakan Allah, aku bercerita disini agar pengalaman berharga ini jangan terjadi pada kalian. Ubah mindset kita, Allah lah yang memberikan kita kesempatan itu. Jangan sampai kita menyia-nyiakannya, alasan kenapa sampai saat ini kita masih hidup itu karena Allah masih memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri, memperbaiki ibadah kita, membimbing kita untuk kembali Kepada-Nya.

Jangan pernah sesali dengan siapa kita bertemu, karena bisa jadi melalui mereka Allah menegur dan mengingatkan kita. Semua yang terjadi di dunia ini, dan ujian yang kita terima hanya sebuah proses agar kita selalu taat dan beriman Kepada-Nya. Cukup sabar, ridha dan terima takdir dengan berlapang dada agar kita memdapatkan ridha dan cinta Allah SWT dan juga Sayyidina Muhammad SAW. Kita harus yakin karena Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. 

Mulai sekarang ganti yuk doa kita dengan "Ya Allah Ya Alim berikanlah kesempatan untuk pendosa ini memperbaiki diri, berikanlah hamba kesempatan untuk hadir di majelis ilmu, menghidupkan majelis ilmu yang merupakan warisan dari Rasulullah SAW, hamba mohon ridha-Mu Ya Rabb...Aamiin ya rabball'alamin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan