Jangan Menunggu Sampai Obesitas Dulu Baru Hidup Sehat

Siapa disini yang kalang kabut, kalau timbangan atau berat badannya naik??? Atau kalau ada yang bilang "lu gemukan ya" baru deh nyadar trus ambil kaca dan ambil timbangan.

Kejadian kaya gitu juga terjadi pada saya, malahan ada lagi yang bikin nyelekit. Ada yang ngomong "jadi janda gemukan...". Jadi masalah pada status sebenarnya, sejak pandemi jujur saya akui jarang banget malahan ga pernah olahraga atau aktivitas fisik. Ga pernah ke pasar juga, ga pernah masak buat anak-anak lagi, makan juga lebih banyak pesan online yang dianterin sampai depan pintu rumah. Pas dengar ada yang kaya gitu, jadi pemicu buat saya untuk merubah gaya hidup. Pandemi bukan lagi suatu alasan untuk tidak olahraga atau aktivitas fisik.

tips hidup sehat

Sebelum pandemi kan, saya sering jalan kaki ke tempat kerja. Masih rajin kepasar dan masak, pas pandemi malah keenakan jadi kaum rebahan, mager alias malas gerak. Sehari-hari cuma rebahan drakoran, si Dede juga sama seperti saya, apalagi masih kuliah online sampai sekarang. Berat badan kami sama naik 10 kg pas pandemi. Makan, ngemil sama rebahan aktivitas selama 2 tahun ini. Kalau kaka udah kerja jadi nya hanya dia yang stabil timbangannya, ditambah lagi kaka rajin ngegym setelah pulang kerja (Nakes mah beda kali ya kesadarannya dan gaya hidupnya).

Webinar Hari Gizi Nasional ke-62 Tahun 2022, Kolaborasi Asyik Cegah Risiko Obesitas 

webinar hgn ke 62

Kemarin 17 Februari 2022 diperingati sebagai Hari Gizi Nasional yang ke 62, Kemenkes menyelenggarakan Webinar Hari Gizi Nasional ke-62 Tahun 2022. Webinar kali mengangkat tema "Kolaborasi Asyik Cegah Risiko Obesitas". Pada webinar kali ini ada beberapa narasumber yang hadir antara lain, ada Melinda Mastan, S.Gz, Grand Official Tanoto Foundation. Eriana Asri, MPH (Nutricion International), tentang "Kursus Gizi Remaja Dan Anemia". Ni Putu Desy Aryantini memberikan materi "Peran Industri Dalam Mendukung Gaya Hidup Sehat" dalam rangka mengedukasi masyarakat dalam penerapan pola hidup sehat. Pada webinar HGN 2022 juga ada Nazhif Gifari, S. GZ, M. Si Universitas Esa Unggul  yang membahas "Gaya hidup sehat, mencegah dampak panjang stunting".

Remaja punya peran penting dalam mencegah stunting 

Nah kenapa remaja punya peran yang sangat penting untuk mencegah stunting???Masa remaja adalah masa pembelajaran dan perubahan yang dinamis. Nah pada masa remaja terjadi perubahan fisik, perkembangan emosional dan intelektual. Remaja harus tanggap  beberapa tantangan isu stunting remaja. Remaja merupakan calon orangtua dan sebagai agen of change di masyarakat. Ada baiknya sebagai orangtua harus lebih memperhatikan, ketika anak sudah memasuki usia remaja, ada baiknya menyarankan putri nya untuk  minum TTD merupakan sebuah perilaku baru diluar rutinitas. Nah minum TTD ini harus rutin seminggu sekali pada hari yang sama.

Tablet Tambah Darah (TTD) ini ga bikin gemuk atau memperngaruhi menstruasi. Mungkin karena pandemi, ada kendala untuk pendistribusian TTD ke siswa, cukup beli di apotik atau toko obat aja murah kok. Remaja itu bukan hanya cantik dan cerdas tapi juga harus sehat. Remaja harus mandiri dengan makan makanan yang bergizi karna itu salah satu bertanggung atas diri sendiri.

Cara mencegah anemia pada remaja putri



Banyak remaja di Indonesia yang menderita anemis. Remaja banyak yang mengalami Anemi Defisiensi Besi adalah penyebab hilangnya tahun kehidupan yang sehat (DALYs) saat usia remaja putri 10-14 tahun. Nah untuk mencegah anemia, perhatikan asupan gizi yang dikonsumsi. Makan makanana yang mengadung sumber zat besi (sumber pangan hewani dan sumber pangan nabati), dan minum TTD sesuai anjuran atau seminggu sekali.

Obesitas menjadi fokus kesehatan global

Masalah gizi kurang ini atau stunting dan gizi lebih, atau obesitas masih menjadi fokus kesehatan global termasuk Indonesia. Dan Riskesdas 2018 menyebutkan prevalensi obesitas pada Balita sebanyak 3,8% dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8%. Obesitas juga bisa berdampak jangka pendek serta jangka panjang dan masalah gizi ini menjadi indikator pembangunan kesehatan bangsa yang berpengaruh terhadap kualitas SDM. Remaja putri juga harus aktivitas fisik jangan jadi kaum rebahan agar tidak tumbuh kesamping.

Obesitas juga bisa dicegah dengan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, mempertahankan berat badan normal, dan melakukan aktivitas fisik di semua kelompok umur. Tenang aja Obesitas bisa dicegah kok dengan penerapan gizi seimbang dengan mengonsumsi aneka ragam makanan. Untuk obesitas, pahami dulu penyebab obesitas atau kegemukan. Karena Obesitas bukan hanya disebabkan karena kurang aktivitas fisik dan makanan loh, yuk cari tahu dulu.

Nah ini biasanya yang terjadi  pada orang dewasa atau remaja obesitas bisa bisa karena stres yang menimbulkan inflamasi, inflamasi menimbulkan penumpukan lemak. Nah disini siapa yang sering begadang??? Kurang tidur atau kelebihan tidur juga menjadi penyebab obesitas karena meningkatkan hormon ghrelin jadi pembawaannya lapar. Bagi yang pingin diet lakukan dengan benar perhatikan asupan gizi yang dikonsumsi. 

Jadi meski pandemi jangan sampai kita mager alias malas gerak. Aktivitas fisik setidaknya minimal 10-15 menit sehari, jangan terlalu banyak konsumsi junkfood. Yuk rubah cara hidup kita, kembali ke gaya hidup sehat.

#CegahRisikoObesitas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan