Resiko Anak Konsumsi SKM Mengakibatkan Stunting

Setelah beberapa bulan dirumah aja, dan memasuki new normal di Jakarta hampir semua kembali seperti biasanya. Namun untuk tetap waspada pada virus COVID 19, diharapkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang ada. Banyak yang terdampak dari virus ini. Ada yang kehilangan pekerjaan dan tidak mampu membeli susu untuk anaknya. Sehingga banyak balita yang mengalami gizi buruk. Yang paling menyedihkan adalah, mereka memberikan SKM (susu kental manis). Padahal SKM sendiri bukan susu,  karena di dalamnya terkandung 60 persen gula. Bila kebanyakan dikonsumsi pada anak, akan menyebabkan diabetes dini dan obesitas.

Angka Stunting Di Indonesia Meningkat 

Gizi buruk pun menjadi pemicu angka stunting di Indonesia meningkat. Masih banyak ya masyarakat yang terkecoh dengan SKM (Susu Kental Manis) padahal skm itu sendiri sebaiknya jangan diberikan pada anak. SKM hanya cocok untuk toping saja. Karena pada skm kandungan gulanya sangat tinggi. Kurangnya pengetahuan orang tua, faktor ekonomi dan rendahnya literasi gizi mengakibatkan kesalahan asupan makanan untuk anak.

parenting webinar
Siap menjadi ibu pencetak Generasi Emas Bebas Stunting 

Bila hal ini tidak segera di atasi, maka target penurunan prevalensi stunting hingga 14% yang ditetapkan pemerintah menjadi sulit tercapai dan  anak-anak pun tidak terlepas dari ancaman Covid 19. Nah meski saat pandemi ini, banyak yang terdampak tetapi harus tetap memperhatikan gizi pada anak, apalagi di awal 1000 hari kelahiran sangat penting untuk mendukung kecerdasan dan kesehatan anak.

Siap menjadi ibu pencetak Generasi Emas Bebas Stunting

Beberapa hari yang lalu, saya mengikuti parenting webinar #SKMBukanSusuBalita yang di pandu oleh Kang Maman Suherman dan narasumber ada Dokter anak Dr. dr. Tubagus Rachmat Sentika, Sp.A, MARS, Dr. Tria Astika Endah permatasari, SKM, M.Kes PP Aisyiyah, Psikolog Anak & Remaja - Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., dan Presenter/ Parenting Influencer Ratu Anandita. Menurut Dokter Rachmat, nutrisi anak itu harus disiapkan sejak dari dalam kandungan. 1000 hari pertama kehidupan itu dihitungnya sejak 270 hari di dalam kandungan.

stunting
Stunting di Indonesia meningkat sejak pandemi berlangsung 

Janin diberi asupan bergizi sejak dalam kandungan. Salah satunya ibu yang sedang mengandung wajib menghindari konsumsi sirup, kental manis. Kandungan gula yang tinggi sangat mempengaruhi kesehatan janin dan berdampak buruk stunting. 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Jadi stunting tidak langsung terjadi atau terlihat.

Penyebab Stunting

  • Kurangnya asupan protein yang masuk dalam tubuh
  • Kurang gizi dengan tingkat kronis dalam waktu lama
  • Sulitnya air bersih dan sanitasi yang buruk
  • Terbatasnya layanan kesehatan
Maka dari itu untuk mencegah stunting, ibu harus memperhatikan kesehatan sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan. Kesehatan sang ibu juga mempunyai peran penting, untuk menciptakan generasi emas dikemudian hari.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023