Penyakit Tidak Menular (PTM) Penyebab Kematian Tertinggi

Angka kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat. Gaya hidup seperti malas gerak, menjadi pemicu silent killer datang ke tubuh kita. Apalagi ada faktor genetik dan lingkungan yang mengakibatkan semakin cepat menyerang tubuh. Penyakit Tidak Menular (PTM) banyak sekali jenisnya, tentunya jika tidak cepat terdeteksi dini akan menyebabkan kematian.

Betapa besar yang harus dikorbankan, ketika salah satu dari PTM sudah bersemayam ditubuh. Sebelum lebih detail lagi mengenal, mencegah dan mengobati PTM, sebaiknya kita kenali dulu apa saja itu yang termasuk PTM.

Macam-macam Penyakit Tidak Menular (PTM) penyebab kematian

Penyakit Tidak Menular (PTM) umumnya, penderita tidak menyadari gejala awalnya. Kebanyakan dari mereka mengetahui, ketika penyakit sudah memasuki stadium 4. Biasanya si penderita menyepelekan dan tidak segera memeriksakan diri ke dokter. Seperti yang di alami oleh almarhum suami saya, tidak mengkonsumsi obat hipertensi. Sehingga pada saat dia meninggal, jantungnya sudah bengkak akibat hipertensi yang sudah konflikasi.

Semasa hidupnya sering mengeluh sakit kepala, namun yang diobati sakit kepalanya (panadol merah) bukan darah tingginya. Saya nya juga sebagai istri sangat lalai, tidak terus memaksanya untuk minum obat. Tapi ini membuat suatu pengalaman, dan saya ingin berbagi informasi kepada setiap pembaca blog ini.

penyakit tidak menular
Mulailah hidup CERDIK

Hipertensi (Darah Tinggi)

Hipertensi termasuk silent killer, dianjurkan untuk yang sudah memasuki usia 40 tahun keatas baik pria maupun wanita. Sudah seharusnya rutin memeriksakan kesehatan, apalagi yang punya riwayat keluarga nya penderita hipertensi. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) bisa menyebabkan konflikasi seperti stroke, jantung, dan penyakit lainnya.

Perlu di waspadai, jika tensi darah sudah diatas 180/120 itu harus hati-hati dan segera lah konsultasi ke dokter. Oh iya sekarang kan ada Pospindu, ini salah satu fasilitas pemerintah untuk menanggulangi PTM. Pasien dengan Hipertensi, wajib dan rutin minum obat setiap pagi setelah makan.

Stroke

Gejala stroke sebenarnya sangat jelas, dan si penderita sendiri yang harus lebih memperhatikan nya.

Gejala Umum pada STROKE
1. Pelo
2. Tidak bisa bicara
3. Lupa nama
4. Pandangan ada dua
5. Kedua telapak tangan dan kaki kebas (baal)
6. Kedua kaki lemas

Gejala diatas adalah yang dirasakan oleh almarhum suami saya. Hari Rabu sore, dia mengeluh pandangannya ada dua dan kaki lemas (saya bawa ke klinik dan disarankan untuk dirujuk, salahnya saya membawa IGD RS swasta dan terjadi miscomunication, sehingga suami saya tidak diberi tindakan. Hanya diperiksa motoriknya saja yang menurut dokter masih bagus, saat itu tensinya 180/110.

Terjadi perdebatan antara saya dan dokter, akhirnya kami kesal dan memutuskan pulang. Kamis dini hari mulutnya menyon dan bicaranya sudah pelo tapi kesadaran masih tinggi. Langsung saya bawa ke IGD rumah sakit tipe A, saat itu tensinya 200/120. Setelah dilakukan pemeriksaan, ada pembengkakan pada Jantungnya (di duga dari Hipertensi nya dan Kolesterol).

Time is Brain prinsip ini berlaku pada STROKE, saya sarankan jika terjadi gejala seperti yang dialami almarhum suami saya sebaiknya bawa langsung ke IGD Rumah Sakit Pemerintah Tipe A. Jangan lupa membawa kartu KIS, pasien akan langsung mendapat tindakan. Bagi pasien STROKE, waktu seperti bom. Setiap detiknya sangat berharga.

penyebab penyakit menular
Hampir 80 persen Penyakit Tidak Menular disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat

Diabetes Militus

Diabetes Militus sama seperti pasien Hipertensi, gejalanya bisa datang tiba-tiba. Saya melihat pada pasien ini, dengan gaya hidup kurang sehat. Seperti Penyakit lainnya yang datang tidak kenal usia. Teman saya sejak umur 30 tahun, sudah menderita diabetes. Gejala datang ketika dia sedang liburan, tetiba ingin kencing terus dan tidak bisa tertahankan.

Sebenarnya ada cara yang simpel untuk mengetahui, apakah anggota keluarga ada yang menderita penyakit gula. Bila di kamar mandi Anda banyak semut hitam, pasti salah satu dari keluarga ada yang mengidap Diabetes. Maka segera periksa ke dokter, sebelum menjadi fatal.

Diet Seimbang dan Aktivitas Fisik untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM) 

hipertensi jantung diabetes stroke
Dr. Rita Ramayulis. DCN. M.KES

Beberapa hari lalu, saya mengikuti workshop Blogger Kesehatan di Hotel Royal Kuningan yang diselenggarakan oleh P2TM dan Kementerian Kesehatan (18/06/2019). Menghadirkan narasumber ada Dr. Rita Ramayulis. DCN. M.Kes-Pengurus Pada Organisasi Profesi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Ketua Indonesia Sport Nutrition Association (ISNA), Tim Pakar Pengendali Obesitas Nasional, Permenkes GGL.

Dr. Rita menjelaskan buruknya pola hidup sehari-hari, seperti males gerak dan kurang konsumsi sayur dan buah, membuat tubuh kita mudah terkena Penyakit Tidak Menular.

Akibat aktivitas fisik rendah/kurang gerak

-Energi yang di asup tidak bisa digunakan semua, akibatnya terjadi penumpukan energi dalam bentuk lemak.
-Penumpukan sel lemak juga bisa terjadi di pembuluh darah, akibatnya risiko penyakit jantung dan pembuluh darah
-Massa tulang berkurang karena kurang digerakkan, akibatnya risiko pengeroposan
-Detak jantung tidak efisien, akibatnya risiko jantung melemah

cara diet sehat
Perbanyak konsumsi buah dan sayur agar tubuh tetap sehat

Manfaat Aktivitas Fisik

-Mengendalikan berat badan
-Mengendalikan tekanan darah
-Menurunkan risiko keropos tulang (oestoporis pada wanita).
-Mencegah Diabetes Militus (kencing manis)
-Mengendalikan kadar kolesterol
- Meningkatkan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh
-Memperbaiki kelenturan sendi dan kekuatan otot
-Memperbaiki postur tubuh
-Mengendalikan stress
-Mengurangi Kecemasan

diet seimbang
Porsi yang disarankan untuk mencegah obesitas 

Akibat kurang konsumsi sayur dan buah

-Tidak terpenuhi kebutuhan serat, vitamin dan mineral, gangguan metabolisme tubuh
-Tidak terjadi pemutusan siklus entrohepatik (Kolesterol akan dibuang bersama feses) terjadi risiko peningkatan kolesterol dalam pembuluh darah
-Tidak terjadi pengaturan kadar glukosa darah sehingga risiko peningkatan kadar glukosa darah, hiperglikemia dan diabetes militus
-Tidak mengisi lambung dengan baik sehingga mudah merasakan lapar, berisiko makan berlebih dan mengalami kegemukan
-Gerak Peristaltik usus menjadi lambat, berisiko konstipasi/pengeluaran zat besi tidak maksimal
-Makanan Mikroflora usus tidak tersedia, akibatnya terjadi ketidak seimbangan Mikroflora usus dan penurunan imunitas tubuh.

Bisa kebayang kan canggih nya teknologi membuat kita malas bergerak, dan makan makanan serba instan dan berlemak. Berapa banyak anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk Penyakit Tidak Menular ini.

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Workshop Blogger Kesehatan diadakan dua hari. Esok paginya (19/06/2019) kami dibagi menjadi empat kelompok, untuk berkunjung ke rumah sakit yang sudah ditentukan. Kebetulan saya dapat bagian berkunjung ke rumah sakit Pusat Otak Nasional (PON) di samping Badan Narkotika Nasional (BNN). Jujur saya masih deg degan ketika mengunjungi rumah sakit.

Kami diajak berkeliling tiap sudut rumah sakit. Dan bertemu dengan pasien langsung dengan kasus yang sama dan gejala berbeda. Salah satu pasien PON, datang sendiri ke IGD karena merasa bibir sebelah kiri nya menurun. Padahal dia sedang mengantarkan istrinya melakukan operasi.

rumah sakit pusat otak nasional
Rumah  Sakit Pusat Otak Nasional

Patut diacungi jempol, Bapak ini cepat datang ke RS PON. Sebelum stroke merambah ke organ tubuh yang lain, dia cepat ditangani sehingga risiko stroke ringan pun bisa dicegah. Rumah Sakit Pusat Otak Nasional termasuk Rumah Sakit Pemerintah Tipe A. PON bukan saja rumah sakit tipe A tetapi juga pusat penelitian dan pusat rujukan nasional.





Komentar

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023