Lebaran 1440H Belajar Ikhlas Tanpa Kehadirannya

Lebaran 1440 H, tahun ini kami harus menerima dan ikhlas tanpa kehadiran seseorang yang begitu berharga. Sebelum puasa tiga bulan lagi, tepatnya sih tanggal 19 Jumadil Awal 1440H. Dia adalah seorang suami, Bapak, paman, kakak, adik yang begitu perhatian dan penyayang. Momen lebaran seperti ini yang membuat kami kehilangan sosok periang. Hobi nya bikin suasana ramai, bagi-bagi uang. Kadang kalau ada yang puasanya full satu bulan, dengan senang hati dia memberikan hadiah uang saku.

Yahh suami ku tercinta kini sudah tenang dan mendapatkan nikmat dari amal Sholeh ya. Banyak pelajaran yang saya ambil dari nya, terutama sifat ikhlas dan dermawan nya. Dia lebih suka memberi, karena tangan diatas lebih baik daripada tangan diatas. Bukan nya saya tidak ikhlas dengan kepergiannya, tetapi entah kenapa kalau mengingat nya tanpa sadar  air mata ini mengalir.

liburan dikampung halaman
Paling asik pagi-pagi main ke kebun 

Ketika berziarah pun, hati ini kembali bersedih. Aku pun menangis sesugukan, padahal waktu dia dikuburkan, tak melepasnya dengan tangisan. Dia memang sosok suami yang bikin kangen selalu. Sapa yang kan menyangka Allah begitu mencintainya. Secepat itu dia pergi, kadang masih terasa seperti mimpi. Meski begitu ku tak mau larut terus dalam kesedihan.

Aku pun berharap, bisa seperti nya meninggal dalam keadaan Khusnul khatimah dan pada hari Jumat (hari baik dimana dibebaskan oleh siksa kubur, sudah pasti surga jaminannya). Contoh akhlaknya yang wajib ditiru adalah selalu menolong orang yang sedang membutuhkan hanya karena Allah SWT. Pantas saja Allah mencintai nya, karena Allah lebih mencintai umatnya yang selalu menolong sesama dan mempermudah urusan orang.

Bogor kota hujan
Ketika berkumpul menjadi momen yang begitu berharga, karna kita tidak tahu apakah nanti bisa seperti ini lagi.. Hanya Allah Yang Maha Tahu

Sebenarnya dia pelit sama dirinya sendiri, tetapi jika untuk kepentingan orang terutama keluarganya. Berdosa kah jika aku, selalu merindukan nya sampai berkhayal mengurus dan menjaganya ketika sakit???? dosa ga ya berkhayal seperti itu...

semua yang hidup pasti akan mati
Kami yang selalu mendoakan mu, semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik untuk mu beb 

Tapi ku yakin ini yang terbaik DariNya, jadi ingat yang sering ku katakan padanya selama setahun menjelang kepergiannya. Aku menyuruhmu untuk menikah lagi, malahan sempat juga mencarikan seorang perempuan untuk dinikahi olehmu. Sayangnya mereka ga ada yang mau Beb, dan kamu pun selalu menjawab "qw mah tua nanti pingin bahagia, berdua melewati masa tua sama ibu". Lalu kembali ku jawab, tapi ibu pingin bapak bahagia, ibu takut gak bisa membuat bapak bahagia karena terlalu banyak kekurangan ibu.

Semoga kau bahagia Beb, Kami pun disini bahagia dan terus berusaha mengejar cinta Sang Khalik. Lebaran kemarin pun, begitu meriah meski hanya beberapa kumpul. Semoga silaturahmi ini tetap terjaga, sampai saatnya tiba waktunya untuk kembali. Amin..

Komentar

  1. Selamat lebaran ya.. Daripada berkhayal mending banyak di doain aja..

    BalasHapus
  2. Semangat Mak Tati. Jangan sedih terus ya, nanti bebeb juga sedih disana. Berdoa terus untuk beliau.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan