Mengenal Rempah Andaliman Asal Usul Dari Geopark Kaldera Toba

Mungkin sebagian orang mengenal Andaliman sebagai bumbu masakan khas Batak atau Toba. Tidak bisa dipungkiri ketika menikmati masakan Batak pasti akan terasa unik, yang dihasilkan dari Andaliman. Rempah ini memang harus selalu ada dan bumbu wajib serta andalan bagi orang Batak. Makanya dimana orang Batak hijrah atau merantau pasti akan rindu Andaliman yang mengingatkan akan kampung halamannya.

Andaliman rahasia masakan Batak

Andaliman adalah bumbu khas dari tanah Batak, bumbu ini sudah dikenal oleh nenek moyang orang Batak, sebelum teknologi berkembang di tanah Batak, orang Batak bisa menikmati hidangan ikan atau daging yang masih mentah yang disebut Dengke Naniura atau Manuk Naniura. Bumbu Andaliman berperan penting di dalamnya bersama bumbu kunyit dan asam jungga.

oleh-oleh khas toba
Oleh-oleh khas Geopark Kaldera Toba

Aroma dan sensasi khas dari andaliman yang tidak dapat disamakan dengan bumbu lain di dunia, membuat makanan mentah ini menjadi nikmat.

Ternyata di balik keunikan rasanya, Andaliman mempunyai story yang unik juga. Andaliman tumbuh di atas ketinggian 110 mdpl, dan tumbuh disekitaran hutan Toba. Beberapa ribu tahun lalu terjadi gempa berkekuatan besar di sekitaran Toba. Akibat letusan itu terbentuklah sebuah kawah dan ketika kawah di guyur hujan maka terbentuklah pulau Samosir.

Beruntungnya saya, menikmati semua hidangan yang dicampur dengan andaliman dari hidangan pembuka sampai penutup dan semua nya mempunyai citarasa berbeda.

Saya mendengar legenda atau dongeng pulau Samosir yang saya dengar adalah ketika seorang anak manusia menikah dengan seorang bidadari. Si bidadari mengutuk suami nya, terjadi lah sebuah badai besar menenggalamkan sebuah kampung, dan menjadi danau besar saat ini yang dikenal Danau Toba, dan pulau Samosir tempat si anak bidadari tadi yang menyelamatkan diri ke bukit paling tinggi. Karena nama si anak Samosir maka disebutlah itu Pulau Samosir.

Geopark Kaldera Toba

Ternyata itu hanya sebuah dongeng ya, sesungguhnya gempa itu terjadi, karena penomena alam. Nah, karena keunikan itu di angkat menjadi salah satu geopark nasional oleh UNESCO dan pemerintah Republik Indonesia. Pemerintahan di Toba pun berjuang agar Toba ini diangkat menjadi UNESCO Global Geopark.

Hubungannya dengan Andaliman itu sendiri adalah hasil (geo produc) dari letusan atau erupsi 70.000 tahun yang lalu. Sehingga membuat semua kehidupan menjadi mati. Namun bencana itu membawa anugerah, tumbuh-tumbuhan disana menyesuaikan diri dari iklim. Tidak saja Andaliman yang tumbuh tetapi juga ada terong belanda, markisa ungu dan kopi dengan citarasa yang khas.

andaliman bumbu rahasia makanan khas batak
Demo masak cara membuat satay ikan dengan andaliman

Letusan vulkano ini juga yang membuat Danau Toba menjadi 10 destinasi pariwisata prioritas wajib yang diresmikan oleh Presiden dan ditetapkan pariwisata strategis. Selain itu wisata kuliner disana pun banyak dikunjungi olah wisatawan dari Malasyia. Kemungkinan karena kuliner disana ada kemiripan dengan kuliner dari melayu.

Terus terang saya baru mendengar cerita yang sebenarnya langsung, dari Dr. Wan Hidayati M.si Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumatera Utara. Pada saat acara Andaliman Talkshow bersama Yayasan Doktor Sjahrir, blogger dan media di Almond Zucchini Jakarta Selatan. Selain mengenalkan lebih dalam lagi tentang Andaliman ini, ada juga demo masak dan makan siang kami semua serba Andaliman.

Wisata di Taman Eden 100

Sebenarnya masih banyak yang belum tahu tentang Geopark Kaldera Toba ini yang lebih indah di pandang. Ada satu lagi yang merupakan keindahan dari Toba ini adalah Taman Eden 100 yang terletak di Desa Sionggang Utara Kec. Lumban Julu Kab. Tobasa Sumatera Utara. Ada kisah yang menurut saya patut dicontoh dan di acungi jempol. Pemilik Taman Eden 100 Bapak Marandus Sirait sangat mencintai lingkungan, sehingga disaat pernikahannya pun mengajak para tamu undangan untuk menanam 1000 pohon.

Pak Marandus pemilik tanah seluas 55 hektar yang semuanya ditanami pohon. Begitulah asal muasal Taman Eden 100 dari kepedulian seorang anak manusia terhadap lingkungan yang tidak silau dengan uang.  Tanggal 29 Desember 2007, Bank Pohon didirikan di Taman Eden 100 untuk mensuplai bibit-bibit ke kawasan Danau Toba, dalam rangka penghijauan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Bank Pohon terbuka menerima donor untuk membantu penyediaan bibit-bibit gratis kepada masyarakat yang kurang mampu.

rempah andaliman bumbu khas batak
Pak Marandus Sirait begitu antusias ketika mengenalkan tentang Andaliman

Taman Eden 100 menyediakan lokasi penanaman pohon bagi para tamu yang komitmen dalam pelestarian alam, bibit dan pamplet nama penanam disediakan. Taman Eden 100 merupakan sepenggal kebesaran Tuhan di kawasan danau Toba, menjadi situs yang merefleksikan manusia dan bumi ikhlas dalam pemulihan, pelestarian, perlindungan dan pengawasan intergritas ekosistem.

Taman Eden 100 sangat untuk lokasi berkemah,mendaki gunung, repala, mapala dan penelitian flora dan fauna. Di Taman Eden banyak wisata indah yang bisa kita nikmati salah satunya ada:

-Air Terjun 2 tingkat, 500 m dari posko dan juga ada Air Terjun 7 tingkat (Air Terjun Jantung Rimba) sejauh 11 KM dari posko, dan Air Terjun di mulut Gua Kelelawar, sekitar 5 KM dari posko.

-Bukit Manja, dari tempat ini kita dapat bermanja dengan alam, dengan latar belakang danau Toba nan luas serta pulau Samosir terlihat jelas, perjalanan dari posko sekitar 2,5 jam (+5KM)

-Gunung Pangulubao, ketinggian +2150 mdpl perjalanan 3,5 jam (+6KM) dari posko.
Perjalanan ke Gua Kelelawar, Bukit Manja, Gunung Pangulubao dan Air Terjun 7 tingkat banyak melewati rintangan, dan sangat digemari oleh para petualang rimba dan pendaki gunung.

-Berbagai jenis Flora di Hutan Taman Eden 100 seperti Tahul-tahul (Nepthenthes), Bunga Batak (Macodes Petola), Bunga Soripada (Malakis sp) dan berbagai jenis anggrek langka. Ribuan kelelawar di dalam Gua Kelelawar, di mulut gua ada tempat santai bagi pengunjung yang kelelahan.

sambal andaliman khas batak
Sambal Andaliman begitu nikmat dicampur dengan makanan apa saja terasa nikmatnya

Sayangnya masih belum banyak yang mengetahui, karena belum terekpos publik. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan semakin banyak lagi wisatawan yang berkunjung ke Geopark Kaldera Toba Sumatera Utara. Untuk informasi lebgkapnya bisa kunjungi websitenya di
www.rempahandaliman.id

Komentar

  1. Wah ternyata budaya makan daging mentah tidak hanya orang Jepang yang punya akan tetapi orang Batak juga punya.

    Wah kapan kapan Mpo nyobain ah dangke naniura yang memakai andaliman

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023