Tips Jadi Pengusaha Sukses

Kalau kata tetangga dirumah bakat dagang nenek turun ke saya. Sejak kelas 3 SD saya sudah belajar dagang untuk tambahan jajan sekolah.
Uwa (kakak nya bapak) setiap pagi dagang nasi uduk dan bermacam-macam kue juga gorengan. Mulanya saya selalu membawa bekal nasi uduk atau kue, nah mulai dari situ teman-teman dikelas memesan nasi uduk. Lumayan untungnya bisa buat jajan dan beli buku tulis. Jaman dulu kan belum ada KJP atau bantuan sosial lainnya.

Futri Zulya Pengusaha Sukses Wanita

Sejak itu saya semangat cari tambahan buat jajan. Pulang sekolah saya berdagang keliling menjajakan donat sate yang saya ambil dari tetangga. Saya selalu memanfaatkan peluang yang ada, sebab saya berpikir kesempatan itu tidak datang dua kali. Dari hobi pun bisa menghasilkan uang, seperti hobi main gundu atau gambaran. Kebetulan saya sering menang, hasilnya saya jual ke teman dari situ dapat tambahan uang saku.

Dari rumah pun bisa menghasilkan uang

Maklum bapak saya dulu jarang pulang, dikarenakan punya istri muda. Pada akhirnya dia melalaikan kewajibannya. Sedangkan ibu saya hanya bisa mencari uang dari berdagang kue (lontong isi dan cobro dan beberapa kue basah yang dititip di uwa) dan asisten rumah tangga.

Dengan hasil yang pas-pasan maka uang jajan saya pun tidak seperti teman-teman di kelas. Sedangkan saya termasuk orang yang punya keinginan besar. Saya pun harus pintar-pintar mencari tambahan uang kalau pingin makan bakso.

Tips jadi milyader dirumah
Teh Ani Berta (sebagai MC) dan Narasumber Futri Zulya S. Mn, M.Bus (Pengusaha sukses) di #Zwomantalk

Pokoknya kalau ada yang nawarin barang dagangan, pasti saya ambil. Waktu SMEA saya berjualan sepatu, sandal dan es rumput laut punya guru di sekolah. Alhamdulillah hasilnya bisa buat les mengetik. Saya tidak kuliah memang biayanya gak ada, jadinya langsung bekerja sebagai SPG di Taman Anggrek. Itupun sambil membawa dagangan, lumayan bisa makan burger, waktu itu harganya cuma 1200 (tahun 1996).

Setelah menikah saya dilarang bekerja oleh suami. Jujur gak betah banget cuma ngandalin uang belanja. Mau jajan aja mesti nunggu dia pulang, maklum sisa uang belanja saya sisihkan untuk tabungan perlengkapan bayi yang akan lahir nanti. Singkat cerita setelah anak pertama berusia dua tahun, saya berdagang pakaian dalam milik teman kenalan ibu.

Kalau diperhatikan, saya mempunyai masa kejayaan berdagang yang bertahan sampai 4 tahun. Maksudnya gini, waktu itu berdagang pakaian dalam lakunya atau larisnya empat tahun saja. Berganti jualan donat saya ambil dari reseller dan mengambil untung hanya seribu per box (isinya 12 buah).

Lalu saya titipkan ke warung-warung, alhamdulillah sehari bisa menitipkan 30 box. Nah untung dari situ saya tabung untuk modal membeli donat dari pabriknya langsung, karena bisa dapat untung tiga ribu rupiah per box.

Itupun berlangsung hanya 4 tahun, dari 50 box perhari kian susut menjadi 10 box. Saya pun berpikir "dagang apalagi ya", akhirnya ada seorang sales yang datang kerumah menawarkan menjadi Yakult Lady (berdagang yakult keliling).

Dengan komisi perbotol hanya 625 rupiah seingat saya. Oh iya saya tipe orang yang pantang menyerah loh dan gak punya rasa malu, bisa dibilang semangat mencoba hal baru. Nah saya pun mencoba berdagang keliling sambil membawa gerobak dengan waktu yang fleksibel menyesuaikan waktu dirumah. Selesai mengerjakan rumah dan putri kedua sudah tidur siang baru lah saya keliling.

Women Enterpreneur
Foto bareng Futri Zulya biar ketularan suksesnya

Dagang yakult itu saya banyak dikritik tetangga, ada yang bilang "deso lah". Tapi gak ambil pusing yang penting suami mengizinkan. Dagang Yakult keliling pun cuma 3 bulan setelah itu saya mengaji adik untuk mengantarkan yakult ke warung-warung. Hasil dari dagang yakult, donat alhamdulillah saya bisa menggaji adik dan memberinya pinjaman untuk membeli motor.

Penjualan Yakult dan Donat serahkan pada adik saya. Untuk mengisi waktu menambah kegiatan dirumah, iseng-iseng jual gorengan dengan modal 15 ribu rupiah. Ternyata banyak suka, saya lengkapi dengan mi goreng, rujak kangkung dan cemilan untuk teman ngopi sore hari sampai lauk mateng, saya adakan. Alhamdulillah dari modal 15 ribu menjadi 200 ribu. Dari untung jual yakult, donat dan warung nasi, bisa membayar semua biaya rumah tangga, bayar uang les dan sanggar.

Uang belanja dari pak suami saya belikan perhiasan, dan dapat uang THR (dari untung harian yang saya tabungan harian ibu-ibu) 60 juta. Oh iya, dari untung tersebut saya buka conter pulsa lengkap dengan aksesorisnya.

Bersyukur saya bisa membantu suami walau hanya diam dirumah, dan bisa nambahin beli rumah yang kami tinggali sampai sekarang. Suami saya sangat bangga pada istrinya, walau orang Jakarta tapi rajin dan semangat.

Usaha itupun surut satu persatu dan akhirnya usaha kredit hp macet, banyak yang tidak membayar lunas. Akhirnya saya pun jadi trauma apalagi tempat usaha dibongkar. Allah memberikan jalan kembali lewat menulis di blog, dan menikmati hidup (traveling kemana pun saya suka karena anak-anak kini sudah beranjak remaja). Saya dikasih kebebasan diperbolehkan menekuni hobi oleh pak suami.

Tips jadi Pengusaha sukses

"Aduh jadi panjang lebar nih, tiga hari yang lalu tepatnya tanggal 20 September 2018 Komunitas ISB (Indonesian Sosial Blogpreneur) menghadiri woman talk dengan pembicara seorang enterpreneur wanita sukses di usianya yang masih 35 tahun Futri Zulya S. Mn, M.Bus di Kemang Jakarta Selatan.

Seminar singkat itu mengangkat tema "How to start your business" membuat saya ingin mencoba usaha lain lagi. Kebetulan masih punya toko yang kini di sewakan. Pak suami sih meminta saya untuk berjualan sperpart mesin gengset, posisi toko dekat Pasar Asem Reges.

Jujur saya sih udah keenakan santai gak pusing mikirin laba atau piutang diluar. Mungkin trauma ini belum terobati, mendengar paparan dari Futri yang kini sukses meneruskan usaha papanya. Membuat saya ingin bangkit dan memulai usaha baru. Ngiler juga punya penghasilan yang sangat besar, apalagi sambil memberdayakan perempuan-perempuan dengan ekonomi lemah. Usaha sambil beramal, dunia dan akhiratnya dapat.

Ibu dari dua orang anak ini, pun pernah juga mengalami rasa jenuh. Uniknya lagi dia mengusir rasa jenuh itu dengan mengambil banyak aktivitas sosial. Mengajari dan menggali potensi ibu-ibu yang belum mereka sadari. Kalau kata Ibu Futri, bosan atau galaunya jangan kelamaan. Kesempatan pada hari itu, wanita muda yang sangat ramah ini memberikan beberapa tipsnya menjadi sukses seperti sekarang ini.

Tips jadi pengusaha wanita yang sukses

1. Temukan dulu passion kamu?
Disini kita harus mengenali dulu diri kita seperti apa, atau hobi nya apa. Misal sukanya makan atau nyemil, bisa juga tuh buka usaha kulineran. Jangan ikut-ikutan orang, pashion kita di kuliner jangan sesekali buka usaha di fashion. Sama aja itu memaksakan diri. Peluang akan datang darimana saja selama kita menyadari potensi yang kita punya.
Intinya kita harus tahu peluang bisnis yang ada disekitar kita.

Jika sudah menemukan jenis bisnis lakukan riset mengenai bagaimana memulai bisnis tersebut melalui browsing, networking dan juga membaca buku start up bisnis.

2. You can't do it all
Setelah mendapatkan apa potensi kita tentukan prioritas dan jangan lupa minta dukungan orang-orang terdekat. Dukungan suami dan anak-anak menjadi faktor utama dalam memulai usaha. Kembali lagi pada kodrat kita yang menjadi seorang istri atau ibu. Jangan sampai kita disibukkan oleh urusan bisnis dan menjadi lupa akan tugas utama seorang ibu.

Dan jangan lupa dibalik kesuksesan kita ada peran penting dari keluarga yang ikut mendukung. Berkat dukungan mereka pula, kita bisa menjadi sukses. Sebab kita tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas seorang pengusaha tanpa mereka.

Kata Mba Fut, agar bisnis kita tidak setengah-setengah, diperlukan bussiness plan dan support system.

3. Membuat Perencanaan Bisnis
Agar bisnis menjadi lancar, membuat bussiness  planning atau perencanaan usaha menjadi salah satu bagian yang penting. Bisa diawali dengan melakukan riset serta analisis SWOT. Manfaatkan internet untuk mencari sebanyak-banyaknya informasi mengenai tipe bisnis, respon pasar, legalitas dan lain-lain.

Konsultasikan kepada teman atau keluarga yang sudah berpengalaman dibisnis tersebut. Oh iya sebelum menjual lauk matang dan cemilan, saya membuat beberapa tester yang dibagikan kepada tetangga dan minta pendapat mereka tentang rasanya. Dari pendapat mereka saya jadi tahu, apakah makanan itu layak dijual.

4. Execute (Lakukan)
Lakukan!!!
Setelah membuat perencanaan dan melakukan riset serta analysis, maka lakukan jangan hanya jadi bagian wacana saja. Untuk melakukan bisnis yang sudah direncanakan tentu saja kita butuh yang namanya "Modal".

Lalu darimana modal itu kita dapatkan???
Mba Fut memberikan beberapa kiat nih. Modal bisa kita dapatkan dari hasil bekerja, sebelum ibu cantik ini memulai bisnisnya dia bekerja pada perusahaan internasional.

Nah dari tabungan dia mendapatkan modal kecil-kecilan. Bila masih kurang modal untuk usaha yang akan kita jalankan. Kita bisa memanfaatkan aset yang kita miliki. Seperti menjualnya atau menggadaikannya.

Bila ingin meminjam pada saudara atau teman sebaiknya ada perjanjian hitam diatas putih. Agar kedepannya nanti tidak ada yang dirugikan. Bisa juga mencari patner bisnis yang bisa memberikan modal usaha.

5. Innovation & Follow Market Trend
Bagian yang lebih penting lagi, kita harus terus berinovasi dan mengikuti pasar. Misal sekarang kan lagi booming kue yang berbahan dasar talas ungu. Nah gak ada salahnya kita mengikuti trend tersebut dengan inovasi yang berbeda.

6. Pemisahan keuangan rumah tangga dan bisnis
Jika kita melakukan sebuah usaha sebaiknya harus memisahkan keuangan tumah tangga dengan bisnis. Misalnya kita harus mempunyai dua rekening bank. Jangan mencampur, nanti kita sendiri yang akan kelimpungan.

Kalau dulu saya memisahkan uang keuntungan dari hasil semua penjualan di dompet terpisah. Uang belanja dari suami saya tabungkan ke bank. Malahan gaji suami ditaro di tas dengan amplopnya setiap lebaran tiba barulah amplop-amplop tersebut dibuka dan ditabung di bank (suami saya gajinya seminggu sekali).

Tiga prinsip yang di tekankan di keluarga kami yaitu jangan kredit, jangan main arisan dan utang pinjam. Kalau ada yang mau dibeli harus menabung dulu, seperti ingin membeli motor kami harus menabung selama setahun untuk membeli motor seharga 12.500.000 pada tahun 2004.

Kalau kata pak suami, jika kita menjalankan tiga prinsip itu "hidup akan tenang".

Semoga bermanfaat ya tulisan ini.






Komentar

  1. Tiga prinsip yang bisa diaplikasikan ke kehidupan kita ya mbak. Kalau mau hidup tenang ya jalani 3 prinsip tsb. Karena 3 hal itu bisa membuka pintu utang lebih banyak lagi

    BalasHapus
  2. setuju banget sama prinsipmu mba, aku masih pe er soal arisan nih, hihih. Btw, smoga abis discuss sama mba Futri kita ketularan pinter bisnisnya juga yaaa...

    BalasHapus
  3. Dari sekadar untuk beli bakso sampai jadi jutaan. Keren sekali. Semangaaat terus.

    BalasHapus
  4. Keren sekali bisa dapat omset jutaan, semoga usaha makin lancar kedepannya ya kak

    BalasHapus
  5. pengalaman usahanya sudah malang melintang ya mba,,,

    BalasHapus
  6. wahh dapat ilmu untuk terus semangat.. terima kasih sudah berbagi mbaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023