Bijak Konsumsi SKM Demi Kesehatan Anak Bangsa

Kali ini masih membahas bijak dalam mengkonsumsi SKM (Susu Kental Manis), karena masih banyak yang mengkonsumsi SKM sebagai susu formula untuk anak. Sebenarnya sudah jelas di dalam kemasan sudah di beri tanda peringatan "Tidak baik dikonsumsi oleh anak-anak". Namun orangtua masih saja memberi mereka SKM, entah dengan alasan apa padahal sudah jelas sekali SKM hanya untuk toping saja.

Saat pemerintah gencar mengkampanyekan IDOLA (Idola Layak Anak)

Kompeni Sehat didukung oleh KPPPA menyelenggarakan fun discussion bertempat di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengangkat tema "Cukupi Kebutuhan Gizi Keluarga, Jangan Salah Pilih Susu, SKM Bukan Susu, Bunda Indonesi Pasti Bisa". Acara di moderatori oleh Pak Gazhali selaku Founder K2JPK (Kelompok Kerja Jurnalis dan Penulis Kesehatan) dan dihadiri oleh Blogger, Media dan Artis. Dengan harapan pemahaman tentang #SKMBukanSusu bisa sampai ke masyarakat.

Diskusi kali ini dihadiri oleh tiga narasumber Dra. Leny Nurhayanti Rosalin, M.Sc (Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPA), dr.Adib Khumaidi S.POT (Sekeretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia), Prof.Dr.Ir.Ahmad Sulaeman, M.S (Depertemen Teknologi Pangan dan Gizi IPB). Materi  pertama di sampaikan oleh Ibu Dra. Leny, dalam pemaparannya disampaikan bahwa dengan intruksi Presiden menuju Indonesia layak anak tahun 2030 ini.

Narasumber dan teman media

Namun untuk menuju target tersebut dibutuhkan kerjasama semua pihak disegal bidang. Ibu Leny menyayangkan bahwa dilapangan masih ada anak yang mengalami  stunting di desa bahkan di kota besar Jakarta juga. Padahal di Posyandu ada pemberian susu gratis, tapi susu tersebut malah dijual kembali. Disini orangtua juga harus di edukasi pentingnya kalsium untuk tumbuh kembang optimal anak. Selain memaparkan rencana untuk mempercepat Indonesia Layak Anak 2030 juga membahas tentang periklanan sebuah produk.

Dra. Leny Nurhayanti Rosalin, M.Sc selaku Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPA

Kebanyakan perusahaan demi untuk mendapatkan provit tanpa memikirkan efek sampingnya, bagi konsumen yang menggunakan produk mereka. Lebih mirisnya mereka menggunakan model iklan seorang anak kecil, seakan-akan produk itu aman dikonsumsi oleh anak-anak. Seperti SKM yang selalu mengidentifikasikan jika minum SKM anak akan menjadi riang gembira, aktif, lincah dan pintar. Padahal sudah jelas dari komposisi nya  40% SKM mengandung gula sedangkan menurut WHO harusnya 10% saja yang dikonsumsi. Bayangkan jika setiap hari anak-anak minum SKM dan gula yang dikonsumsi melebihi takaran kebutuhan sehari-hari, berapa banyak anak Indonesia yang mengalami diabetes dini.

Perusahaan makanan perlu di edukasi untuk produk, label, iklan dan sebagainya. Agar tidak meresahkan masyarakat mengenai kualitas gizinya. Disini peran kita harus menjadi konsumen yang cerdas. Materi pun dilanjutkan oleh Bapak Andi Khomeini yang akan memaparkan tentang pola makan yang tepat sehar-hari. Dulu nenek moyang kita hanya konsumsi 1/3 kalori dari yang kita konsumsi sekarang. Meningkatnya pemakaian gula, garam dan penyedap yang menyebabkan obesitas dan diabetes.

Bapak Andi Khomeini dok. Kompeni Sehat

Pergeseran Global Pola Diet
-Meningkatnya konsumsi minuman/jajanan kaya kalori/gula, terutama pada negara-negara berpendapatan rendah.
-Peningkatan asupan makanan olahan yang padat energi/gula.
-Penurunan asupan buah, sayur, dan kacang-kacangan
-Makin singkatnya waktu prosesing makanan, dan meningkatnya penggunaan makanan setengah matang dan siap saji, yang padat energi/gula.

Dr. Marya dok. Kompeni Sehat

Dr. Marya menjelaskan sumber gizi yang dibutuhkan tubuh. Menurutnya, komponen yang harus dipenuhi adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Semakin berkembangnya teknik MPASI, mau makan makanan secara terpisah atau pun secara bersamaan, yang penting nutrisi terpenuhi dan pola makan yan benar sesuai dengan Tumpeng Gizi Seimbang sesuai yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

Komentar

  1. aku pas tau ttg skm ini langsung stop beli skm. secara anak2 suka sama skm karena rasanya yg lebih manis n gurih

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023