Kenali Perilaku Anak Di Usia Pra Sekolah

Seiring berjalan waktu, tanpa di sadari anak-anak berkembang dengan pesat. Di periode emas saat si kecil memasuki usia 0-6 tahun. Pada usia 2 tahun pertama, otaknya tumbuh hingga 80 persen ukuran otaknorang dewasa. Ketika memasuki usia 5 tahun pertumbuhan otaknya mencapai 90 persen. Biasanya pada fase ini, sekitar 85 persen kecerdasan dan kepribadiannya juga terbentuk. Jadi tak heran jika si kecil terlihat lebih pintar, mandiri dan percaya diri di saat usia pra sekolah.



Kemarin (14/09/2017) di Harlequeen Bistro Kemang, Parenting Club mengundang para Moms dan Si kecil. Pendalaman Ilmu Parenting oleh  Dr. Dr. Rini Sekartini SpA (K), menjelaskan bagaimana mengenali perilaku anak pada usia pra sekolah, Story teller Budi Haha dan Ayu Diah seorang entertainer . Setiap anak spesialnya beda-beda. Kita sebagai orang tua pun biasanya tahu kepintaran sikecil. Disaat kita mempunyai anak lebih dari satu, perbedaan kepintaran si kecil pun akan terlihat.

dari kanan Kak Budi Haha,  Dr. Dr. Rini Sekartini SpA (K), Ayu Diah dan Mbak Ester

Seperti kedua putri Saya, walau mereka dibesarkan dalam lingkungan yang sama. Perbedaan kecerdasan dan kepintarannya terlihat sangat berbeda sekali. Si Kakak terlihat lebih lambat cara penangkapannya sedangkan Si Dede cepat tanggap. Contohnya disaat belajar mengenal  bentuk, huruf, atau angka. Dede cenderung cepat menginggat sedangkan Kakak harus diajarkan berulang kali.

Saat Kakak usia 8 tahun, di tempatnya mengikuti bimbel (bimbingan belajar) di adakan tes DMI ( Dermatoglyphics Multiple Intelligence Assesment) yaitu tes melalui sidik jari (fingerprint test) . Dari situ terlihat hasilnya, ternyata 60 persen otak kiri yang bekerja dan 40 persen otak kanan. Memang anak yang otak kiri nya lebih aktif lebih lambat menangkapnya. Saya pun tidak menuntut Kakak harus seperti Dede, karena memang setiap anak mempunyai kelebihannya masing-masing.

Peran orangtua yang dibutuhkan untuk memberi semangat untuk mendorong si kecil menutupi kekurangannya. Kakak pun lebih pendiam dan tertutup. Untuk mengatasinya, Saya mendaftarkannya ke sanggar ananda. Bersyukur satu bulan mengikuti kegiatan sanggar, terlihat sekali perubahannya. Tadinya dia pemalu dan pendiam, setelah masuk sanggar Kakak menjadi periang dan mau bercerita apa saja. Terlihat dia lebih menyukai kesenian, bakat dan minatnya memang ada di ketrampilan.

Berikan Nutrisi yang seimbang untuk pertumbuhan otaknya


Beda anak beda pintarnya, sebagaimana diutarakan Howard Gardner, pakar pendidikan dari Harvard University, pada dasarnya setiap anak memiliki delapan jenis kepintaran dengan potensi berbeda-beda. Kedelapan jenis kepintaran yang dikemukan Gardner itu dapat digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu
-Akal , meliputi word smart, number smart, picture smart dan music smart.
-Fisik, meliputi body smart dan nature smart.
-Sosial, meliputi self smart dan people smart.

Untuk mengembangkan Kepintaran anak selama periode emasnya. Kita perlu menyinergikan kepintaran si kecil. Sinergi kepintaran adalah mengembangkan kepintaran akal, fisiik, dan sosial si Kecil agar pintarnya beda. Cek kepintaran si Kecil di website parentingclub.co.id dengan menjawab 40 pertanyaan yang diajukan.

Anak-anak di stimulasi untuk berimajinasi


Banyak berbagai cara untuk menstimulasi si Kecil, salah satunya story telling. Seperti yang dilakukan oleh Kak Budi siang itu. Di playground Kak Budi mengajarkan anak-anak  untuk berimajinasi, dengan menempel stiker. Kalau bisa sediakan tembok untuk si Kecil berimajinasi ya Moms. Seru sekali melihat mereka bermain sambil belajar. Mom Ayu Diah pun berbagi pengalamannya yang Skala sang buah hati jiwa seni nya sudah terlihat, dia lebih suka bermain drum.



1000 hari pertama kehidupan sangat penting memberinya stimulasi dan nutrisi. Yang disebut Anak-anak adalah:
Menurut UU no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak: seseorang yang belum berusia 18 tahun, yermasuk anakmyang masih dalam kandungan. Anak bukan  bentuk miniatur manusia dewasa. Hak- hak anak adalah tumbuh, berkembang, partisipasi & mendapat perlindungan.

Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak
-Fisis biologis: nutrisi, imunisasi, kebersihan bafan, & lingkungan, pakaian bersih, pengobatan, olahraga, bermain.
-Kasih sayang: rasa aman+ nyaman, dilindungi, pola asuh demokratik.
-Stimulasi: sensorik, motorik, emosi, kognitif, mandiri, kepemimpinan.

Jangan lupa pemantauan tumbuh kembang secara berkala. Dr. Dr. Rini Sekartini SpA (K) berpesan diakhir workshop:

-Perhatikan tumbuh kembang 1000 Hari Pertama Kehidupan
-Penuhinkebutuhan dasar untuk tumbuh kembang optimal
-Stimulasi dan Nutrisi harus diberikan secara seimbang
-Pantau pertumbuhan dan peekembangan anak



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan