Tati Suherman

Saya kecil suka sekali berkhayal, mendapatkan suami yang sangat mencintai, menjalani hidup dengan tenang. Mau apa aja tercapai. Besar dari keluarga dengan kondisi kurang beruntung dari ekonomi dan hubungan keluarga, membuat saya selalu berusaha agar tercapai keinginan. Sebenarnya keinginan saya sih gak muluk-muluk cuma pingin makan makanan enak aja seperti baso atau jajan lainnya (namanya juga anak kecil pasti keinginannya cuma jajan doang). Sejak kecil saya terbiasa mandiri dan menerima kenyataan. Kalau mau apa-apa saya selalu berpikir untuk terus berusaha agar tercapai. Kamis lalu (14/03/2019), saya ikut hadir dalam launching buku baru nya Meuthia Z Rizki dengan judul "Pikiran Adalah Kunci". Dalam even tersebut dia bercerita, bagaimana dia selalu berpikiran positif dan tidak berpikir yang merendahkan dirinya. Saya jadi terinspirasi ingin mengikuti langkahnya. Acara banyak dihadiri oleh downline-downline nya yang begitu antusias ingin mengikuti jejaknya. Mereka para memb

Jika bicara arti kebahagiaan sesungguhnya, pertanyaan ini kembali pada diri kita masing-masing. "Apa yang membuat kita bahagia?" Sesungguhnya kita lebih mengetahuinya daripada orang lain. Buat saya arti kebahagiaan itu adalah "bisa tercapai segala keinginan, bisa membuat orang sekitar bahagia, bisa bebagi, bisa  travelling kemana saja, bisa menikmati pemandangan yang indah seperti merasakan angin laut, sunset juga  sunrise dan masih banyak lagi. Bahkan melihat sesuatu yang lucu dan dicintai juga bisa membuat bahagia. Tergantung pada keyakinan diri sendiri, "apakah kita bisa mencapai kebahagiaan kita yang sebenarnya?". Bagaimana caranya agar tercapai kebahagiaan itu. Kebahagiaan selalu dikaitkan dengan rezeki, dan arti rezeki yang sebenarnya sangat luas. Namun sebagian orang mengaitkan rezeki dengan materi, padahal rezeki bukan materi saja. Seperti yang dijelaskan dalam buku karya Wusda Hetsa & Achi TM  dalam bukunya yang berjudul APLIKASI PENCARI REZE

Konon kucing adalah hewan kesayangan Rasulullah. Mitosnya jika kita menyakiti kucing maka kita akan menerima hukumannya atau karma segera datang menghampiri. Jujur Saya sangat menyayangi kucing seperti anak Saya sendiri. Ada sebagian manusia yang tidak menyukainya hanya dikarenakan mereka suka buang air sembarangan, mencuri ikan dan masih banyak lagi alasan mereka. Baca juga  http://www.tatisuherman.com/2017/03/karena-kucing-juga-mahluk-ciptaan-yang.html Belum lama ini terjadi tragedi yaitu dimana Saya ditegur oleh RT, karena ada sebagian warga yang melaporkan banyak kotoran kucing didepan rumahnya. Padahal mereka tahu kucing Saya tidak pernah dilepas keluar, berhubung Saya yang memelihara jadi Saya yang dipersalahkan. Akhirnya Suami pun menyuruh untuk membuangnya. Dengan berat hati Saya menitipkan mereka pada tukang sayur dipasar. Setiap pagi dan sore Saya memberi mereka makan, tapi Sayang induknya pergi entah kemana. Suatu hari Ibu penjual sayur memberi tahu bahwa akan ada razi

Weekend kali ini Saya berkunjung ke kota tua, ah.. rasanya sudah lama sekali, tidak main kesini padahal jarak dari rumah hanya 2 kilo meter saja. Kota tua dengan ciri khas nya dikelilingi oleh bangunan tua peninggalan Belanda. Banyak sekali yang memanfaatkan weekend bersama keluarga berkunjung ke kota tua seperti mengunjungi meseum-meseum yang berjajar seperti Meseum Fatahillah. Banyak pengunjung yang ingin melihat langsung tahanan bawah tanah. Sering juga lapangan meseum Fatahillah ini dipakai untuk sebuah acara. Seperti minggu lalu bahu jalan lapangan dipakai untuk The 4th ASEAN LITERARY FESTIVAL  banyak memarkan buku-buku untuk mendukung Anak Indonesia agar gemar menulis. Bertepatan dengan itu A Fuadi pun meluncurkan buku barunya yang berjudul Anak Rantau  . Diantara deretan both disitu ada both menjual buku A Fuadi dan juga yang kebetulan membeli atau sudah punya bukunya bisa diberi tanda tangan penulis dan foto bareng. A Fuadi memberi tanda tangan pada pembaca seti