Tentang Waktu dan Rasa
Aku seorang wanita berusia 45 tahun janda ditinggal mati dan mempunyai dua orang putri remaja. Ketika usia ku 45 tahun dan menjadi janda selama 5 tahun, hati ini kembali bergetar dan terketuk oleh rasa yang dititipkan oleh Sang Pemilik Qolbu ini. Awalnya aku tidak menyadari nya kalau rasa ini telah hadir di qolbu ini. Dua sisi dalam diri ini berkecamuk, disatu sisi aku tidak menerima ada pria lain di hati ini, di sisi lain aku menikmati adanya dia yang kini mengisi relung hati ini. Tentang waktu dan rasa yang kini terus bergulir tanpa menunggu. Anehnya rasa ini hadir pada saat yang memang tak terduga. Rasa ini jatuh pada teman sendiri yang memang jarang sekali bertemu. Rasa yang dititipkan Tuhan ini, kini menemani hari-hari ku. Benar saja perasaan yang hadir ini menjadi cobaan tersendiri, karena aku bukan tipe orang yang bisa berteman dengan seseorang yang aku suka melebih rasa sekedar teman. Kini aku rela dan ikhlas atas semua yang terjadi, aku harus menerima kehilangan dia sebag...