Tati Suherman

Sebagai orangtua pernah ga Ibu atau Bapak mempunyai perasaan sedih ketika anak kita dibeda-bedakan oleh orang lain. Kebiasaan keluarga kami kalau lagi kumpul dikampung, pasti deh bahas segala macam. Salah satunya adalah membahas pendidikan anak. Saat itu Kaka masih duduk disekolah dasar, dia agak pendiam dan memang nilainya masih dibawah sepupu nya yang lain. Sebagai ibu pasti ada rasa sedih dihati meski tidak di ucapkan, tapi saya dan alm suami sering membahasnya. Kurikulum di kabupaten itu berbeda dengan kota besar. Kami secara garis besar tidak menyalahkan Kaka, tapi kami percaya anak yang kami didik suatu saat nanti menjadi orang uang berguna. Syukur alhamdulillah Kaka lulus Cum Laude,  dan sekarang sudah bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta Barat. Anak Disabilitas dan Kusta alami kekerasan dan diskriminasi Segitu aja sebagai orangtua saya dah sedih, apalagi bagi ibu yang mempunyai ABS, disabilitas dan kusta. Pasti sedih banget, karena mereka harus siap menerima cobaan. Mas

Semua orang tua maupun anak kita pasti memimpikan masuk universitas terbaik melalui jalur undangan khusus atau SNMPTN. Mengandalkan nilai terbaik semasa belajar di kelas X, XI dan XII dan juga saingan belajar di sekolah. Tentunya kesempatan itu hanya didapat dari beberapa anak saja, kebetulan anak saya hanya diperingkat 10 besar disekolah. Kesempatan mengikuti SNMPTN tidak bisa, tapi anak saya ga patah semangat justru itu menjadi pemicu dia untuk terus belajar agar dapat melanjutkan kuliah di universitas impiannya. Persiapan orang tua pun tidak kalah dengan anak, maka dalam hal ini untuk mendukungnya mencapai impiannya, saya pun mempersiapkan dalam menyambut tahun ajaran baru dengan Brain Academy. Sebagai orang tua saya merasakan bahwa Ruangguru dengan produk Brain Academy mampu memutus jarak, ruang, dan waktu untuk memudahkan anak-anak selama PJJ untuk mendapat pengetahuan yang lebih dalam memahami beragam mata pelajaran. Keunggulan Brain Academy dari kompetitor sejenis baik dari segi

Sejak dua bulan lalu lonjakan kasus Covid-19 terus meningkat, apalagi ada varian delta yang cepat penularannya. Dan sepertinya kegiatan belajar mengajar tatap muka pun menjadi hal yang tidak mungkin, mengingat kegiatan ini dapat meningkatkan penyebaran virus ini dan menciptakan klaster baru. Akhirnya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 Pemerintah memberlakukan PPKM Darurat (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sejak tanggal 3-20 Juli 2021 itu pun masih bisa diperpanjang jika memang kasus Covid 19 masih tinggi. Media ruangbelajar online terbaik untuk pendidikan anak  Sebenarnya kami para orang tua pun ingin sekali kegiatan belajar mengajar seperti biasa lagi. Terus terang untuk kegiatan PJJ ini memang bikin sibuk luar biasa, memang sih bisa dikerjakan apalagi kan WFH ( work from home ). Tapi Sebagai orang tua saya sering kesulitan memahami materi sekolah yang diberikan. Kadang  merasa bersalah juga, jika nilai  pekerjaan rumahnya mendapatkan nilai kurang bagus. Karena alasa

Padahal sudah dua tahun lalu kampanye #SKMbukanSusu digaungkan, melalui sosial media, youtube, website tapi ternyata masih saja ada Ibu yang memberikan SKM pada anaknya. Miris memang, entah karena memang minim literasi atau informasi, padahal Yaici, PP Muslimat NU dan PP Aisyiyah sudah mencoba segala cara, agar para ibu di Indonesia tidak terkecoh. Mirisnya lagi masih aja ada aja iklan yang mempromosikan skm dengan slogan "susu segar baik untuk pertumbuhan dan membuat anak cerdas". Kacau dah, padahal yang memproduksi iklan tersebut orang yang berpendidikan tinggi, pasti lebih tahu dan pernah belajar susu yang baik untuk pertumbuhan. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, masyarakat Indonesia minim literasi dan kini dihantam pula oleh pandemik yang hampir satu tahun melanda. Terbentur ekonomi yang mengakibatkan sebagian ibu memilih SKM diberikan pada buah hatinya, entah sadar atau tidak sadar akibat yang mengintai. Stunting dan gizi buruk bahkan anak usia dini sudah menderit

Jujur saya merasa bangga sekali ketika seseorang dengan semangat dan tanpa pamrih untuk memotivasi anak bangsa untuk maju. Menggali potensi pada suatu daerah yang belum terlihat keindahan wisata alamnya. Semalam saya mengikuti Fun Talk #AyoMajuBersama yang diselenggarakan oleh Home Credit di akun instagramnya, pukul 19.00 wib malam tadi. Narasumber malam tadi adalah Erix Soekamti seniman dan pendiri DOES University. Dengan topik yang diangkat Sejuta Kreasi Untuk Maju Bersama. Dalam IG Live tadi malam Erix bercerita, karena terbatasnya aktivitas di masa pandemi ini. Bapak dari tiga anak ini, ingin memindahkan DOES university ke Nglinggo kabupaten Kulon Progo Yogyakarta. Berawal dari hobinya, Mas Erix melakukan glamping ke Nglinggo dan melihat potensi pada masyarakat disini mandiri. Sekolah Gratis DOES University Tentu tidak asing lagi nama Erix Soekamti di dunia musik Indonesia. Salah satu seniman Jogja ini, mendirikan DOES University sekolah GRATIS  di Jogjakarta. DOES University ini m

IKAPI kembali gelar IIBF (Indonesia International Book Fair)  2019 di JCC Senayan. Akan digelar dari tanggal 4-8 September 2019, dan IIBF dibuka oleh Gubernur DKI Anies Baswedan. Pada opening ceremony juga dirangkai dengan pemberian IKAPI awards. Pada hari pembukaan IIBF 2019 acara dibuka dengan tari Saman tarian daerah dari Aceh. IIBF 2019 Menghadirkan ruang diskusi di bidang profesional penerbitan dari pakar mancanegara  IIBF adalah pameran buku tahunan yang diselenggarakan oleh Ikapi sejak 1980 dengan tajuk Indonesia Book Fair dan sejak 2014 menyandang nama Indonesia International Book Fair seiring dengan kesertaab penerbit luar negeri dan tamu kehormatan dari mancanegara. Setelah menjadi pameran berskala internasional, terdapat upaya dan kerja keras sehingga IIBF menjadi prestisius. Tempat penyelenggaraan pun kemudian dipindahkan dari Gelora Bung Karno ke Jakarta Convention Center pada tahun 2015. Penganugerahan IKAPI AWARDS untuk para penulis dan pegiat literasi Rosiday

Bicara majalah dinding atau Mading Sekolah  banyak cerita yang menempel hingga saat ini. Haa.. Terlalu manis untuk dilupakan, saat itu anak yang bertugas mengurus majalah dinding pasti anak yang populer. Antara cantik atau pintar, pada umumnya disukai oleh lawan jenisnya. Pasti masih ingat kan film AADC, gimana peran Cinta sebagai salah satu yang mengurus Mading. Bagi kamu yang tumbuh besar di era tahun 70-an, 80-an, 90-an, hingga awal tahun 2000 tentu akrab dengan Mading atau Majalah Dinding. Bisa jadi, Anda bahkan turut aktif menjadi salah satu anggota panitia Mading yang perlu diperbaharui setiap dua minggu sekali atau sebulan sekali. Apa yang dimaksud dengan Mading? Nah, Dikutip dari Wikipedia, Majalah Dinding atau Mading Sekolah merupakan salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut sebagai Majalah Dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya. Penyajiannya pun

Informasi seputaran HIV AIDS pada masyarakat masih belum bisa diterima dengan benar dan baik. Masih banyak masyarakat yang beranggapan penyakit HIV AIDS merupakan akhir dari segalanya. Mereka akan mendiskriminasikan ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) menganggap mereka adalah sebuah dosa besar atau pembawa sial. ODHA yang meninggal dunia, mereka tidak mau memandikannya atau menyentuhnya karena takut tertular. Faktanya, masih banyak yang belum memahami atau mengenal apa itu HIV AIDS. Menurut laporan Kementerian Kesehatan RI, di Indonesia saat ini diperkirakan terdapat sekitar 640 ribu orang yang hidup dengan HIV, dimana diperkirakan baru 48 persen ODHA mengetahui status HIV mereka. Jumlah infeksi baru HIV juga paling tinggi dikalangan anak muda usia 15-24 tahun, mencapai angka 52 persen dari total infeksi HIV baru. Tanya Marlo press launch UNAIDS Indonesia Kerjasama Pemerintah dengan UNAIDS Indonesia untuk mengatasi HIV dan AIDS di Indonesia. Pemerintah Indonesia sudah beberapa tahu

Semakin berkembangnya digital membuat kita para orangtua, harus lebih paham lagi mana yang baik dan buruknya bagi perkembangan anak. Di jaman sekarang, sebagian besar siswa sekolah dasar sudah mempunyai akun sosial media. Tak jarang anak lebih pintar daripada orangtua, banyak ditemui di era digital sekarang ini. Kelas Literasi Digital di SMPN 285 Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu Disini kita sebagai orangtua pun harus banyak belajar dan mengikuti perkembangan jaman. Agar bisa lebih memantau, kegiatan anak ketika kereka berselancar didunia maya. Saat ini pemerintah pusat maupun daerah gencar melakukan edukasi pengenalan, manfaat digital disetiap pelosok daerah di Indonesia. Mengingat banyak sekali kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab di dunia maya. Internet mempunyai dampak positif dan dampak negatif bagi anak-anak kita. Karena disitu berbagai informasi tersedia, jangan sampai anak-anak membuka situs yang memang belum sepantasnya untuk mereka.

Komunikasi yang baik adalah suatu jembatan atau penghubung bagi setiap manusia di muka bumi ini. Dalam pekerjaan, berteman dan terlebih penting lagi dalam keluarga. Komunikasi berperan penting agar terbina dan terciptanya suatu hubungan baik. Komunikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Jarak pun bukan suatu halangan yang membuat kita harus putus komunikasi. Kalau jaman dulu komunikasi jarak jauh bisa dilakukan dengan surat menyurat yang dikirim melalui pos. Menjaga komunikasi dalam keluarga di jaman industri digital seperti sangatlah penting. Seiring berkembangnya jaman, kita pun tetap terhubung meski beda benua. Bisa dengan video call atau telpon biasa. Banyak sekali keuntungan yang didapatkan dari digital yang semakin berkembang ini. Dibalik kebaikan ada juga beberapa sisi negatifnya, bila kita terbawa arus oleh tehnologi yang semakin canggih ini. Yang jauh terasa dekat dan yang dekat terasa jauh, filsafah seperti ini pun kini terjadi. Sadar ga sih bila didalam keluarga

Setiap orang tua sangat ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang terbaik, agar kelak menjadi orang sukses dan berguna bagi nusa dan bangsa. Untuk mencapai semua itu pun sang orang tua tidak sembarangan memilih sekolah yang terbaik, walau harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit hanya agar masa depan lebih cerah. Salah satunya saya, dengan kedua putri ang masing-masing kecerdasan yang berbeda. Meski mereka dilahirkan oleh ibu yang sama, namun karakter dandaya pikir mereka berbeda jauh. Si dede lebih cerdas otaknya dibandingkan si kaka namun dengan melihat semangat merek saling berlomba demi mendapatkan nilai terbaik dikelas membuat kami sangat bersyukur. Kaka pun tidak kalah dengan dede di kampusnya dia mendapatkan nilai terbaik. Dulu ketika mereka masih duduk di sekolah dasar, mengajarkan kaka membaca, menulis dan berhitung itu butuh perjuangan dan kesabaran berbeda dengan dede. Sekali diberitahu langsung bisa dan mengerti, tapi kalau kaka harus berulang kali. Jujur, saya sang