Gula Jawa Naik Kelas Bersaing Dengan Produk Komersil

Selain penyedap gula adalah salah satu bagian terpenting untuk membuat gurih masakan. Terus terang sampai setua ini syaa belum pernah melihat bagaimana proses pembuatan gula. Gula merah menjadi bahan dasar untuk kue pasar atau untuk kopi atau sirup. Padahal saya pecinta rasa manis, dan terima kasih untuk para penderes disana. Penderes dalam kata lain adalah penyadap, jadi deres itu salah satu proses air nira kelapa. Nah air nira kelapa ini nantinya akan digunakan sebagai bahan baku gula merah atau gula jawa. Para petani penderes ini biasanya akan mengiris kulit bunga kelapa, dan menampung air nira yang dihasilkan pada wadah khusus. Kemudian air nira diolah menjadi gula merah, dimasak selama berjam-jam kemudian dicetak. Kalau dilihat dari proses pembuatannya, harga gula merah tergolong sangat murah. Untuk menghasilkan 1 kilogram gula merah atau gula aren dibutuhkan sembilan liter air nira, belum lagi harus dimasak dengan kayu bakar. Menyadap air nira dari pohon kelapa yang digeluti puluhan orang di kampung setempat, mayoritas merupakan pekerjaan yang diwariskan dari orangtua. Pekerjaan ini sangat berisiko tinggi, karena banyak penderes yang jatuh saat menyadap air nira.

penerima apresiasi astra
Rizki Dwi Rahmawan Pemberdaya Para Penderes


Desa Somagede Pengekspor Gula Kristal ke Mancanegara

Gula merah atau gula merah ini, lebih banyak digunakan untuk kue-kue pasar dan menjadi primadona saat bulan ramadan tiba untuk membuat kolak, makanan pembuka. Makanya kalo bikin sirup gula merah untuk cempedak, saya saring dulu suka ada serpihan kelapa. Pernah saya lihat di Ternate, gula merah nya seperti batok kelapa dibungkus dengan daun kelapa yang kering. Gula merah itu beneran awet, kayanya ga expired nya, jadi aman kalau disimpan. Salah satu wilayah yang subur dan kaya akan sumber daya pohon kelapa adalah Desa Somagede Jawa Tengah.

Di wilayah ini juga yang menjadi titik awal karya dari Rizki Dwi Rahmawan, seorang pemuda yang berkarya memberdayakan para penderes nira dalam menaikan nilai jual gula merah yang mereka olah. Bersama dengan beberapa orang temannya Rizki mengupayakan agar para petani penderes tidak lagi mengolah air nira menjadi gula merah. Melainkan gula kristal yang punya nilai jual lebih tinggi. Bahkan menurut Rizki, gula kristal memiliki potensi peluang besar untuk di ekspor ke mancanegara. Untuk mewujudkan cita-cita positif, memperbaiki ekonomi para penderes Rizki Dwi Rahmawan yang merupakan salah satu penerima Apresiasi semgat ASTRA terpadu dalam program SATU Indonesia tahun 2013 mendirikan CV Mekanira Nusantara.

Inovasi gula merah ke gula kristal untuk ekonomi yang berkelanjutan

Rizki bersama dengan beberapa temannya, melakukan pendampingan kepada sejumlah petani penderes untuk mengubah gula merah biasanya yang berbentuk bulat untuk diubah menjadi bubuk (gula semut) dan kristal sehingg mudah dikonsumsi. Walaupun awalnya banyak petani yang meragukan upaya inovatif ini. Namun akhirnya banyak juga yang mendukung usaha kreatif yang dijalani oleh Rizki, setelah melihat program ini lebih menguntungkan. Selain harga jual gula kristal lebih tinggi, dan juga gula kristal dinilai punya lebih banyak kelebihan dibandingkan gula merah yang biasa dihasilkan. Karena berbentuk serbuk seperti gula pasir mempunyai kadar air dibawah dari 3 persen, gula kristal mempunyai ketahanan hingga 1,5 tahun. Selain itu pembuatan gula kristal sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet, dan banyak dikonsumsi oleh penderita diabetes untuk penganti gula pasir. Seiring berjalannya waktu, gula kristal yang dihasilkan para petani penderes binaan CV Mekanira Nusantara pun memiliki brand sendiri yang bernama 'SweetJava'.

astra
Rizki mendapatkan Apresiasi SATU Indonesia Awards 2013


Kontribusi Rizki Dwi Rahmawan Untuk Indonesia

Rizki Dwi Rahmawan, pria kelahiran Banyumas ini sangat jeli menghubungkan permintaan pasar dengan potensi suplai fi Desa Kemawi, desa tempat tinggalnya yang dapat ditempuh sekitar satu jam dengan kendaraan bermotor dari Purwokerto Jawa Tengah tepatnya dipunggung bukit dengan ketinggian sekitar 400 meter dari permukaan laut (mdpl). Ribuan pohon kelapa yang tersebar diantara berbagai jenis pohon lain dikebun warga menghasilkan nira berlimpah. Rizki mampu membuat perubahan dikelompok petani penderes. Selain perubahan cara mengolah nira, peran kelompok menjadi lebih kuat. Sehingga memiliki daya tawar yang tinggi. Saat ini terdapat 250 petani penderes yang menjadi mitra pemasok gula kristal, baik berbentuk kemasan maupun curah yang mampu diberdayakannya.

Mimpinya industri gula kristal bisa dikerjakan dari hulu ke hilir diwilayah sendiri. Walaupun ada mesin tetap akan tetap dilakukan menggunakan tenaga lokal. Nah industri ini pun nantinya bisa dijadikan obyek wisata tematis, dimana wisatawan dapat belajar proses produksi gula tradisional dan proses mekanisasi. Sudah saatnya gula jawa naik kelas bersaing dengan produk komersil.

Rizki Dwi Rahmawan mempunyai visi dan misi berkontribusi untuk negeri ini. Sama seperti kontribusi sosial ASTRA untuk Indonesia, yang memiliki komitmen untuk memberdayakan dan mendukung masyarakat demi masa depan yang lebih baik untuk semua. Berbagai program unggulan dan inisiatif keberlanjutan dijalankan untuk memberikan kontribusi yang nyata pada berbagai aspek termasuk masyarakat, lingkungan dan ekonomi. ASTRA menerapkan program kontribusi sosial kepada masyarakat melalui 4 pilar yaitu ASTRA untuk Indonesia sehat, ASTRA untuk Indonesia Cerdas, ASTRA untuk Indonesia Hijau, dan ASTRA untuk Indonesia Kreatif yang selaras dengan tujuan global pada Suistainable Development Goals (SDGs). ASTRA memberikan apresiasi untuk generasi muda yang memberikan kontribusi positif kepada masyrakat dibidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi melalui Semangat ASTRA Terpadu untuk (SATU) Indonesia Awards.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Tiroid Bukan Penyakit Menular Namun Bisa Mengakibatkan Kematiaan