Wisata Religi Di Jakarta

 Ramadhan lalu, Aku berkesempatan mengikuti wisata religi bersama founder Mbak Ira Latief dari "Jakarta Travelling Creatively" kebetulan pada hari itu dia sedang merayaka ulang tahunnya. Sudah menjadi kebiasaan untuk berbagi disetiap ulang tahunnya. Kali ini Dia mengajak kami untuk berwisata religi dengan bus pariwisata.

Kebetulan meeting point nya di Masjid Istiqlal hanya berjarak 1 kilo dari rumah. Destinasi yang  kami kunjungi adalah Masjid Istiqlal, Gereja Katedral dan Makam Mbah Priuk.

Aku lebih suka jeprat jepret dengan smartphone dengan simcard XL membuatku melakukan hobi foto dan menguploud di media sosial tanpa hambatan. Begitu pula menguploud video yang kurekam dan diuploud ke channel youtube hanya membutuhkan waktu 1 menit, internetan XL memang Super Ngebut dan banyak Gratisnya seperti Nelpon dan SMS an juga streaming Youtube Tanpa KUOTA.

Masjid Istiqlal Jakarta Pusat



Masjid Istiqlal dibangun sebagai ras syukur bangsa Indonesia yang telah merdeka. Tapak Masjid Istiqlal adalah bekas Wilhemminapark  disitu ada bekas bangunan pertahanan masa kolonial (citadel), dan sebuah monumen yang memperingati kemenangan Belanda dalam perang Aceh. Citadel beserta monumen dirubuhkan. Arsitek Masjid Istiqlal sendiri adalah seorang kristiani anak dari seorang pendeta protestan Frederich Silaban pemenang kompetisi yang diadakan oleh Presiden Soekarno. 

Silaban pun sebelumnya merasa bimbang, setelah memenangkan kompetisi itu hingga Ia pun berdoa "jika memang tidak direstui Yang Maha Kuasa agar diberi sakit, namun bila diijinkan diberikan kesehatan. Tuhan pun memberinya sehat, Silaban pun mempelajari sejarah agama Islam.

Masjid Istiqlal memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer dihiasi ornamen geometrik darinbaja antikarat. Dengan Kubah terbesar berdiameter 45, melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia. Ditopang dengan 12 pilar melambangkan kelahiran nabi Muhammad saw, dan terdiri dari 5 lantai melambangkan rukun Islam dan Pancasila. Masjid Istiqlal dapat menampung lebih dari 200.000 jamaah.





Masjid Istiqlal pun dibangun berhadapan dengan Gereja Katedral, melambangkan toleransi dalam beragama. Maka seringkali jamaah Masjid Istiqlal memarkirkan mobilnya di lahan parkir Gereja Katedral begitu pun sebaliknya. Masjid Istiqlal selesai dibangunpada tahun 1978 dan direnovasi tahun 1999. Pembangunan Masjid ini murni dana dari para donatur dan jamaah. Peletakkan batu pertama oleh Presiden Soekarno 24 Agustus 1951.

Disini pun diadakan buka bersama setiap hari disediakan tajil dan makanan berat untuk jamaah yang datang. Diusahakan datang jangan melebihi jam 5 sore karena hanya disediakan untuj 1000 orang saja dan untuk tahun ini dana tersebut berasal dari Raja Salman.

Gereja Katedral





Nama sebenarnya gereja ini adalah Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga. Gedung gereja ini selesai dibangun pada tanggal 21 April 1901, jadi sebelum Masjid Istqlal dibangun Gereja ini sudah lama ada terlebih dahulu. Bergaya arsitektur neo-gotik dari Eropa dengan arsitek bernama Antonius Dijkmans dan peletakkan batu pertama oleh Pro-vikaris Carolus Wenneker.

Bangunan Katedral yang sekarang ini sesungguhnya bukanlah gedung gereja yang asli ditempatnya. Karena bangunan Katedral yang asli diresmikan pada Februari 1810, namun pada 27 Juli 1826 gedung gereja ini kebakaran bersama 180 rumah penduduk disekitanya. 31 Mei 1890 dalam cuaca cerah, gereja ini pun sempat roboh dan pada malam natal 24 Desember 2000, gereja ini menjadi salah satu lokasi terkena serangan ledakan bom.

Makam Mbah Priuk



Untuk menuju ke Makam Mbah Priuk dengan nama aslinya Habib Hasan al Hadad, dari depan Masjid Istiqlal bersebrangan dengan shelter Transjakarta Juanda kami naik bis pariwisata yang disediakan oleh pemprov DKI. Bis ini hanya ada pada hari selasa dan kamis. Lokasi makam ini cukup tersembunyi berada didalam area pelabuhan peti kemas. Sejak Februari ditetapkan sebagai Cagar Budaya dan Kawasan Wisata Religi baru oleh Gubernur Basuki Tjahja Purnama.



Kedatangan Gubernur Basuki Tjahja Purnama sendiri telah diundang oleh Habib Stings salah satu keturunan dari Habib Hasan. Habib Stings sendiri mengaku mendapat mimpi didatangi oleh Habib Hasan untuk mengundang Gubernur Basuki Tjahja Purnama ke makam. Pak Gubernur pun datang dan seakan ada kekuatan yang menuntunnya masuk ke dalam Makam Habib Hasan. Tanpa proses yang cukup lama Gubernur Basuki Tjahja Purnama pun meresmikan Makam Mbah Priuk sebagai cagar budaya yang dilindungi oleh Undang-Undang yang mana tidak bisa di ganggu gugat lagi. Bahkan Gubernur Basuki Tjahja Purnama membangun Masjid di depan Makam Mbah Priuk, hebatnya renovasi dan pembangunan masjid tetap dilakukan. Walau kini Gubernur Basuki Tjahja Purnama masuk penjara dengan kasus penistaan agama dan dana tersebut murni dari kantong pribadi Pak Basuki Tjahja Purnama.



Sempat terjadi cerita mistis, lokasi makam akan dibongkar oleh PT Pelindo yang menguasai kawasan peti kemas di era kepemimpinan Gubernur Fauzi Wibowo. Terjadi bentrokan antara Satpol PP dengan para Habib ahli waris Makam Mbah Priuk dan para santrinya. Anehnya ketika Satpol PP melemparkan batu kearah para santri dan Habib yang mempertahankan Makam Mbah Priuk, tidak terasa sakit. Dan banyak pasukan berkuda dengan jubah putih yang ikut melawan, bukan hanya 1 orang Satpoll PP yang melihat namun hampir semua melihatnya. Hingga akhirnya mereka pun mundur dan anehnya Satpoll PP banyak yang menjadi korbannya.

Sejak saat itu Makam Mbah Priuk dianggap keramat dan banyak didatangi oleh penziarah dari luar kota. Didalam Ghubah Al Haddad terdapat Mata Air Barokah, konon dengan meminum air ini atas ijin Allah bisa menyembuhkan penyakit. Air barokah ini berasal dari air terjun mini yang mengalir terus.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan