Visit Tidore Island Blogger Goes To Tidore Kepulauan part 1

Hari pertama

Setelah menulis tentang Tidore Kepulauan yang dapat gambaran hanya dari buku dan paparan dari Ngofa Tidore. Tulisanku diikut sertakan dalam lomba Visit Tidore yang hadiahnya diajak menjelajah Tidore selama 6 hari 5 malam, tapi sayang aku tidak menjadi pemenangnya. Ternyata rezeki ku datang dari suamiku memberiku bekal untuk ikut Visit Tidore Kepulauan. Seperti biasa aku mencari tiket promo di Tiket.com. Bersyukur dapat tiket promo pp Jakarta-Ternate hanya Rp 2.012.000 Lion Air.
Tepat pukul 09.00 WIT aku sampai di bandara Sultan Babullah Ternate dari Jakarta jam 02.30 wib. Kebetulan aku satu pesawat dengan pemenang lomba, blogger hitz Deddy Huang dan Haryadi Yansyah. Mendengar cerita Deddy, selalu menang dalam lomba juga ada suka duka nya, jika hadiah lombanya travelling sudah pasti sedikitnya harus pegang uang untuk keperluan pribadi. Tapi lebih banyak suka nya ya..


                               PulauMaitara 


Setelah sampai di bandara Sultan Babullah, untuk menuju ke Tidore Kepulauan kami naik speed boat hanya 10 menit sudah sampai di Tidore Kepulauan. Ditengah perjalanan tepatnya di benteng Juan Sebastian Elcano kami disambut oleh tarian Kafita dan prosesi pengalungan bunga kamboja oleh Bapak Yakup Husein selaku Kadispar Tidore Kepulauan.

                                Tarian Kafita


                               
Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Safira Beach, untuk makan siang hidangan khas Tidore Kepulauan. Seperti Ikan Colo-colo, Gohu, Sagu singkong, dan Sop Ikan Kakap. Ehm.. mantap... enak banget, kenapa enak pakai banget ya? Karena ikan di Tidore Kepulauan semuanya masih fresh. Menurut pemilik dari Safira Beach ikannya hasil tangkapan sendiri dan ada yang dibeli dari nelayan.

Ikan Colo-colo 


Kami juga diajak untuk melihat cara membuat lapis khas tidore dari Safira. Lapis ini sangat lembut. Bahannya hanya tepung terigu, telur, vanili bubuk dan pasta kenari. Dijual per loyangnya dibandrol hanya Rp 55.000 - 60.000.
Setelah makan siang, kami menuju penginapan Seroja. Letaknya berdekatan dengan Benteng Tahula sangat indah dipandang. Break sejenak sampai pukul 16.30 wita. Kami dijemput kembali untuk berkunjung ke Gura Bunga. Rumah adat Kepala Marga atau Sowohi. Di Gurabunga terdapat 6 marga dikepalai oleh Sowohi, dan Sowohi itu yang menempati rumah adat Gurabunga.

                              Gurabunga 


Ada beberapa kampung di Tidore yang tidak membolehkan perempuan untuk melakukan sholat di masjid. Perempuan disini hanya diperbolehkan sholat dimushola. Karena ada beberapa kampung yang menyatukan masjid dipakai untuk perempuan dan laki-laki, ada konflik dan perseteruan beda pendapat.
Tepat pukul 21.00 wit, kami ikut meramaikan acara ramah tamah penduduk pengunungan, aneka masakan khas pengunungan Gurabunga dan kami diajak ikut menikmati aneka hidangan khas Tidore. Banyak sekali macamnya, ada sambal dabu-dabu, ikan tore dan masih banyak lagi. Acara dihadiri oleh Walikota, Lurah dan kadin pariwisata. Acara ditutupi diisi dengan bincang santai blogger dengan lurah, dan kadispar



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023