The Canal and City Wall of Batavia

Kota Tua sekarang lebih jadi incaran wisata gratis wisatawan lokal atau wisatawan asing. Setiap menjelang weekend Wisata Kota Tua dipadati oleh pengunjung yang hanya sekedar mengisi waktu liburnya bersama keluarga, teman, atau pacarnya. Kalau gw sendiri sih kesini biasanya menyepi diantara keramaian, suasana, menikmati suasana, atau sekedar makan bakso Mastom di Pasar Jadoel tepatnya di seberang Bank BNI. Wisata Kota Tua dikelilingi museum dan bangunan kuno sisa peninggalan Belanda. Mengunjungi Kota Tua saat siang hari dan malam hari akan berbeda feels nya, ini bagi yang mempunyai indera ke enam. Cobain deh malam jumat disini hahahaha, gw pernah malam jumat pas banget lagi haid, mual-mual serasa pengen muntah ketika berada di penjara bawah tanah. Setelah melangkah dari situ rasa mual itu hilang seketika, katanya sih energi gw sama penghuni disitu berbenturan (wallahu'alam).

Menyusuri sejarah Jembatan Kota Intan "Tragedi Pecinan"

jembatan kota intan
Jembatan Kota Intan


Hari selasa kemarin (9/12/2025) diajak Click dan Kreatoria, menyusuri sejarah Kanal Batavia di dampingi Mas Gilang sebagai Guide nya. Untuk pertama kalinya main ke Kota Tua, di dampingi guide yang menceritakan sejarah lengkapnya Batavia ini. Rute city tour kami sekitaran Kali Besar, Jembatan Kota Intan, Galangan Kapal, Menara Syahbandar dan berakhir di Museum Bahari. Mengenal sejarah Kanal Batavia, yang merupakan bangunan sejarah yang dibangun VOC di abad 17. Di Jalan Kali Besar, adalah markas besar VOC sebuah persekutuan dagang Belanda . Koridor Kali Besar dibangun untuk menormalisasi kali Ciliwung, berdasarkan konsep "Ideal City"nya Simon Stevin. Pada tahun 1622 VOC mengirimkan kapal-kapal ke Cina, menjemput orang-orang Cina untuk membangun Kota Batavia. Setelah sukses dibangun, dalam jumlah besar imigran Cina datang ke Batavia. VOC memutuskan untuk memulangkan untuk mendorong pemberontakan warga Cina. Dengan sadis VOC meredam dengan kekerasan dikenal dengan tragedi "Geger Pecinan" pada tahun 1740, sejak saat itu pusat kota jadi kotor, penuh dengan penyakit dan ditinggalkan penghuni nya. Dan masa gubernur Ahok dan Anies kanal ini di bersihkan dan dirapikan, hingga menjadi wisata kota yang menarik namun tetap dengan kenangan sejarahnya.


Makanya Belanda adalah penjajah paling sadis. Kejahatan pembunuhan, adu domba menjadi warisan kejahatan Belanda. Meyusuri jl. Kali Besar sekarang sudah rapih dan ramah pejalan kaki, dulu gw masih sekolah disini terminal dan juga pasar. Nama-nama jalan disini diangkat dari nama rempah-rempah dan hewan laut. Nah Jembatan Kota Intan sebagai pengatur lalu lintas perahu dari oelabuhan ke bagian dalam kota. Dulu tahun 1655 Jembatan ini diperbaiki karena hancur oleh banjir dan diberi nama Het Middepunt Burg atau Jembatan Pusat. Kemudian pada April 1938, Jembatan ini menjadi jembatan gantung yang dapat diamngkat untuk lalu lintas perahu dan mencegah terkena banjir. Namun bentuk dan gaya jembatan tidak berubah, setelah proklamasi kemerdekaan jembatan ini berubah namanya menjadi "Jembatan Kota Intan" disekitarnya sungai nya kanan kiri nya dikelilingi oleh gedung-gedung kantor administrasi VOC, kemudian digantikan sebagai perusahaan dagang milik kerajaan Belanda.

Jejak Sejarah Kawasan Galangan Kapal, Menara Syahbandar dan Museum Bahari

museum bahari
Museum Bahari 


Jembatan Kota Intan adalah satu-satunya jembatan jungkit yang tersisa dari sekian banyaknya jembatan yang dibangun VOC. Dulunya disini juga merupakan pasar ayam, dan viaduk dibawah rel kereta api dan sekarang terlihat jalan tol ke pelabuhan dan juga jalur lrt dari pengangsaan ke veledrom, tapi sayangnya disini ga ada pemberhentian. Seru juga sih, kegiatan ini jadi nambah dan upgrade wawasan, jadi tau pasar ikan sekarang tuh udah tertata rapi, dan museum Bahari dan Menara Syahbandar juga terlihat. Dulu kedua temlat bersejarah ini tertutup.oleh hiruk.pikuk kegiatan dan pemukiman juga pedagang kaki lima yang belum tertata. Sungai nya juga bersih, kalau dulu banyak perahu nelayan. Sekarang Menara Masjid Luar Batang juga terlihat, dan ada jalan pintas yang terhubung dari pasar ikan ke masjid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hope On The Stage In Jakarta

5 Wisata Gratis Di Kota Jakarta

Renungan Malam 15 Ramadan 1446 H