Malaria Juga Mengancam Para Traveler

Malaria juga mengancam para traveller. Lah kok bisa ya???
Sebelum menghadiri workshop memperingati hari Malaria yang jatuh pada tanggal 25 April 2018 berloasi di Kemenkes Jakarta, di grup Wag Warung Gunung Indonesia membahas penyakit Malaria. Disana teman-teman pendaki berbagi pengalamannya saat mengunjungi daerah endemis nyamuk malaria (Anopheles) betina. Salah satunya Eunike yang berbagi pengalamannya saat berkunjung ke Kalimantan yang mengharuskannya minum obat Doksisiklin 1x1 kapsul/hari mulai 2 hari sebelum berangkat ke daerah malaria, sampai 4 minggu setelah keluar dari lokasi tersebut.


Akhiri Malaria
Akhiri Malaria dok. Kemenkes

Bahkan banyak peneliti yang bertugas didaerah endemis malaria banyak yang meninggal dunia karena tidak tertolong. Pemerintah pun sejak masa pemerintahan Presiden RI yang pertama Soekarno, Eliminasi dan pengendalian Malaria menjadi program nasional di Indonesia. 

Apa sih Malaria itu, apakah sangat berbahaya?

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina. Malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan dan semua golongan umur dari bayi, anak-anak hingga oraang dewasa. Penyakit malaria menjadi no 1 penyakit yang membunuh.

Jenis Malaria :
a. Malaria tropika
Disebabkan oleh Plsmodium faalciparum dengan gejala demam yang timbul terus menerus setiap hari. Jenis malaria ini bisa menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian.

b. Malaria Tertina
Disebabkan oleh Plasmodium vivax dengan gejala demam yang timbul berulang setiap 3 hari

c. Malaria ovale
Disebabkan oleh Plasmodium ovale 

d. Malaria Kuartana
Disebabkan oleh Plasmodium malariae dengan gejala demam yang timbul (berulang) setiap 4 hari

e. Malaria Knowlesi
Disebabkan oleh Plasmodium knowlesi

Lalu apa saja yang menjadi penyebab dan bagaimana gejalanya

Nyamuk Malaria
Nyamuk Malaria (Anopheles) betina

Malaria ditularkan melalui melalui gigitaan nyamuk malaria (Anopheles sp) betina yang mengandung paarasit malaria kepada orang yang sehat. Nyamuk menggigit pada umumnya mulai dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Gejala  Malaria dapat dicurigai ketika mengalami demam, menggigil berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot ataau pegal-pegal.

Penyakit malaria menyerang orang yang tinggal atau berkunjung ke daerah endemis malaria. Tempat perindukan atau berkembaang biak nyamuk penular malaria antara lain genangan air yang bersentuhan dengan tanah dan tidak mengalir termasuk bekas pijakan kaki hewan/kendaraan, rawa, sawah, lagoon, tambak yang tidak digunakan lagi, lekukan tepi sungai, bekas galiaan tambaang dan lain-lain.

Bahaya dari malaria adalah

-Anemia, terjadinya kekurangan darah pada penderita malaria karena sel-sel darah merah banyak yang hancur dirusak oleh plasmodium. Anemia kronis pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian dan pada bayi yang dikandung dapat terjadi berat badan lahir rendah. Pada anak dapat mempengaruhi kecerdasan otaknya.
-Manifestasi Malaria berat dapat berupa demam tinggi, penurunan kesadaran, koma, pendarahan spontan, kegagalan multi organ sampai menyebabkan kematian.

Begitu bahayanya malaria sehingga menjadi pembunuh no 1, parahnya lagi dokter yang mengobati pasien di papua banyak yang meninggal bahkan menjadi bodoh karena tertular malaria.

Hutan Lindung
2 hari sebelum pergi ke daerah endemis nyamuk malaria dan 4 minggu setelahnya harus minum obat doksisiklin 1x1 kapsul/hari


"ABC" Dalam Pencegahan Malaria
-Awas dan perhatikan faktor risiko, cara penularan, cara pencegahan, masa inskubasi, gejala dan tanda.
- Biasakan untuk hindari gigitan nyamuk selama di daerah endemis, dengan menggunakan kelambu saat tidur, tidak keluar malam, jika terpaksa keluar mak gunakan baju panjang dan terang, pakai lotion anti nyamuk.
-Cek darah segera ke tenaga kesehatan jika ada gejala demam selama disana sampai 1 bulan setelah kembali dari daerah endemis dan saampaikan riwayat perjalanan anda.

Apa tanda-tanda malaria?
1. Demam mengigil secara berkala disertai sakit kepala
2. Tampak pucat dan lemah karena kurang darah
3. Mual, tidak nafsu makan, kadang-kadang diare.

Malaria mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, lesu, lemah, gangguan pertumbuhan otak pada anak, kematian, keguguran pada ibu hamil, bayi lahir prematur, kehilangan kesadaran, pingsan hingga koma. Jika sudah merasakan gejala tersebut sebaiknya langsung memeriksakan diri ke puskesmas terdekat. Pengobatan akan diberikan setelah dinyatakan positif malaria dengan pemeriksaan lab atau RDT. Obat yang digunakan adalah ACT (Artemisin based combination therapy).

dr. Elizabeth Jane Soepardi
dr. Elizabeth Jane Soepardi memberikan penjelasan di temu blogger pada peringatan Hari Malaria Sedunia

Cara Mencegah Malaria

1. Membersihkan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk dengan membersihkan lingkungan, melancarkan saluran air yang tergenang, membersihkan lumut pada mata air dan danau.
2. Mengurangi banyaknya nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, nila merah, ngupi dan mujair) dan di Lagoon, kali, kolam dan air tergenang, menebarkan Larvasida, menanam tanaman pengusir nyamuk (Zodia, Lavender, Serai, Kecombrang dan Marigold).

Hari Malaria Sedunia diperingati pada tanggal 25 April untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen negara untuk mengahiri epidemi malaria pada tahun 2030. Pemerintah mengupayakan pencegahan dan pemantauan penggunaannya. secara nasional, jumlah kelambu yang didistribusikan untuk seluruh Indonseia sejak tahun 2004 sampai 2017 sebanyak 27,6 juta kelambu. Tahun 2030 diharaapkan Indonesia sudah Bebaas Malaria dengan melibatkan sleuruh jajaran lintas sektor di pusat dan di daerah serta seluruh lapisan masyarakat termasuk kalangan swasta dan dunia usaha.

Menurut data terkini 266 kabupaten dan kota sudah bebas malaria di Indonesia. Dijelaskan juga oleh dr. Elizabeth Jane Soepardi malaria sangat berbahaya. Penyakit ini tersebar luas di daerah tropis dan subtropis yang ada di pita lebar sekitar khatulistiwa. Ini termasuk banyak dari Afrika, Sub-Sahara, Asia, dan Amerika latin  pada 2015, ada 214 juta kasus malaria di seluruh dunia. Hal ini mengakibatkan sekitar 438.000 kematian, 90% di antaranya terjadi di Afrika. Tingkat penyakit menurun dari taahun 2000 hingga 2015 sebesar 37%. Namun meningkat dari 2014 di mana ada 198 juta kasus.

Malaria umumnya terkait dengan kemiskinan dan memiliki efek negatif yang besar pada pembangunan ekonomi. Di Afrika, malaria diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar US$12 miliar setahub karen meningkatnya biaya kesehatan, kehillangan kemampuan untuk bekerja, dan efek negatif pada pariwisata. Sumber Wikipedia 





Komentar

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir dan pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar setelah selesai membaca.

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023