Punya Hobi Nulis, BisaJuga Dijadikan Buku Loh

Blog to Book..
Jaman dulu kalau curhat cuma di buku harian atau diary. Kalau mau nulis pasti deh awalannya "dear diary" itu di tahun 80 an. Sekarang udah gak musim curhat di diary. Jaman udah berubah dan semakin canggih, kebanyakan dari mereka menulis   atau curhat karena gak ada tempat untuk menceritakan masalah atau sesuatu yang kita rasakan, menulis di internet atau Blog.
Seperti aku sendiri, menulis dan membaca salah satu hobiku sejak kecil. Pertama kali aku bisa membaca, senang sekali. Tulisan apapun pasti aku baca, waktu itu aku senang baca koran Pos Kota dan Bola karena pamanku berlangganan. Bacaan favoritku Ali Oncom dan Mat Gaper juga TTS (Teka Teki Silang). Gak heran kalau pelajaran Bahasa Indonesia aku paling bagus nilainya apalagi mengarang. Dari mengarang juga suka dapat uang lebih dari teman-teman yang gak bisa mengerjakan pr.
"Biar gak terlalu pintar aku biasa dibayar mengerjakan pr loh! maklum uang jajan ku dikit. Pernah juga jadi guru privat anak TK & SD dan mengerjakan pr atau menulis catatan sepupuku yang diduk dibangku SMEA jurusan perdagangan padahal waktu itu aku masih SMP kelas 1, kebetulan tulisanku rapi. Apa aja yang penting ada uangnya".
Kembali lagi ke Blog. Menulis di blog sebenarnya baru 1 tahun yang lalu rutinnya. Punya blog uda 3 tahun yang lalu karena lupa password jadi buat yang baru lagi.
Alhamdulillah kini aku ikut gabung komunitas blogger jadi bisa belajar secara gratis. Kesempatan ini datang dari Blogger Crony, terima kasihku pada Duo Raji. Blogger Hangout  07 diadakan di Cikini Gold Center (17/12). Dengan pembicara Ang Tek Khun writer,editor juga blogger asal Yogyakarta berkolaborasi dengan Moka Media
Ang Tek Khun 

Acara dibuka oleh MC kondang Gita Siwi dan dilanjutkan sambutan dari Ibu Regina Manager Cikini Gold Center selanjutnya giliran Ang Tek Khun berbagi pengalamannya suka duka menjadi seorang penulis. Khun begitu sapaan akrabnya, selalu kesal bila ada orang yang menulis "Silahkan" yang seharusnya "Silakan" kenapa harus ditambahkan huruf "H" dan kenapa editor tidak dikenal padahal peran editor sangat lah penting sebagai penghubung dari penulis pada penerbit.
Editor yang memberikan keputusan bagus atau tidak dan laku apa tidak buku itu. Royalti pengarang di Indonesia 10% dikalikan harga jual dan akan diterima hasilnya 6 bulan sekali.

Penerbit Mayor
Penerbit besar yang menanggung semua biaya produksi,penulis terima beres aja dan memang sangat sulit juga butuh proses panjang.

Penerbit Independen
Jika buku ditolak oleh penerbit mayor,pengarang bisa mengajukan ke penerbit independen jikalau ada bajetnya. Disini juga penulis yang menjadi salesnya.
Blog bisa juga menjadi sebuah buku dari konten yang menarik. Blog to book sebuah buku dengan isi yang apa adanya. "Konten is The King, konten itu sangat luar biasa yang tak kan lekang oleh waktu". Kata Khun menegaskan jika ingin buku kita dilirik oleh penerbit.
Buku yang lebih tebal biasanya lebih laku dipasaran. Display buku yang sejajar dengan pandangan buku biasanya buku paling banyak dicari. Semakin bagus isi buku semakin menarik pula displaynya. Jika piramidnya paling bawah maka kita harus giat melakukan promosi atau menyisipkan ebook dan promosi untuk menarik pembaca.
Penulis tidak bisa memilih editor tapi sebaliknya editor bisa memilih penulis,editor itu anonim.

Konten Is The King
Buku adalah yang dibahas tanpa batas waktu. Agar buku itu menarik diperlukan angle yang menarik,mengikuti trend dan menciptakan trend.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan saat mengikuti lomba menulis di Kompasiana :
- Hard Selling
-Soft Selling
-Story Telling
-Heart Telling
Destinasi itu pemicu untuk orang membaca. Story telling yang menghidupkan objek pada instrumen panca indra pada buku jangan pernah menggunakan kata sifat pada buku.

WAHYU MEDIA GRUP
Wahyu Media grup terdiri dari beberapa penerbit antara lain :
1. Wahyu Media
Penerbit yang mencetak buku parenting, dari 0 sampai TK, Paud dan SD
2. Wahyu Qolbu
Penerbit yang mencetak buku Islami dangan tema dasar, seperti buku tuntunan sholat.
3. Bintang Wahyu
Penerbit yang mencetak buku UN, UMPTN dan SBMPTN.
4. Moka Media
Penerbit yang mencetak buku fiksi seperti MUKIDI yang sedang boming.

Alasan, kenapa naskah kita ditolak???
Naskah ditolak kemungkinan tema yang kurang menarik atau cara penyampaiannya kurang tepat. Biasanya jika tema menarik biasanya editor akan menghubungi penulis.

"Menulis fiksi agar menarik kuncinya ada di konten dan ilustrasi"

Naskah menjadi hak cipta penulis kecuali penerbit sudah membeli naskah tersebut.
Sebelum buku dicetak, penulis harus menanda tangani surat perjanjian.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulineran Sate Maranggi Haji Yetti Cibungur Purwakarta

Back To School with Home Credit Indonesia Di Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023

Manfaat Nano Water Can Slim Untuk Kesehatan