Tati Suherman

Seharusnya tulisan ini diposting tiga tahun lalu, untuk memberikan penghargaan untuk suami tercinta. Yang pada akhirnya sudah pergi sebelum tulisan ini diposting. Penghargaan buat dia yang selalu mencoba memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Mencoba menjadi suami dan bapak yang penuh kasih sayang, yang tujuan hidupnya hanya ingin membuat anak istrinya juga orang di sekelilingnya bahagia. Hanya tinggal menghitung hari, bulan suci Ramadhan akan datang. Bulan yang penuh keberkahan ini merupakan tahun kedua, kami menjalani tanpa kehadirannya. Semakin bertambah umur, pikiran semakin dewasa sifatnya penuh kejujuran dan bertanggung jawab. Salut memang sama dia, yang tidak menyia-nyiakan ketika hidayah mengetuk hatinya. Foto ini diambil saat kami menunggu waktu berbuka puasa tahun 2017 di masjid Jami Blok M Square Perubahan-perubahan selalu terlihat setelah Ramadhan tiba. Saya melihat dari cara makannya, awal-awal menjalani ibadah puasa bersama dia masih belum bisa puasa full. Saya si

Diam rumah selama virus Covid 19 (Corona) menyebar, gak selamanya bikin jenuh selama diisi dengan kegiatan yang positif. Hampir satu bulan sekolah diliburkan, dan belajar serta ujian pun di ganti online dan ujian nasional pun dihapus atas kebijakan pemerintah. Kebetulan pas lagi diharuskan WFH (Work From Home) kedua putri saya sedang menjalani ujian kelulusan. Kaka lagi persiapan lulus D3 jurusan keperawatan dan Dede persiapan lulus SMK. Banyak sih kegiatan yang kami isi dirumah, alhamdulillah bisa sholat berjamaah, meski tidak lima waktu. Pasti bahagia banget kalau almarhum bebeb masih ada, tapi qw rasa dia juga bahagia melihat kami sholat berjamaah terus. Kalau bisa sih ya sering-sering dapat job dari rumah, biar bisa baca Al-Quran terus dan sholat pun tepat waktu. Makanan yang bikin anak-anak betah dirumah Diam dirumah terus, pasti nih mulut gak mau diam alias pinginnya nguyah terus. Alhamdulillah, meski diam dirumah mengalir terus rezeki yang Allah berikan ada aja kerjaa

Buat Animal Lovers or Cats Lovers & Dogs Lovers  pasti merasakan apa yang qw rasakan saat memberi makan pada hewan peliharaan atau hewan liar (kucing liar jarang sih di Jakarta ada anjing liar) di jalan. Saat memberi makan mereka serasa ada kebahagian tersendiri, saat pikiran suntuk, jenuh atau stress bisa hilang saat itu juga. Paling senang melihat mereka sudah mengenali suara motor yang qw kendarain. Padahal jaraknya masih 300 meter, mereka udah berlarian menghampiri. Ini yang bikin harus hati-hati karena mereka tuh lari mendekat dan ada yang mengelilingi motor. Ngeri juga kalau ada kendaraan lain di jalan, untung nya sih kendaraan di jalanan tempat mereka berkumpul gak terlalu kencang. Kalau ke pasar pagi, qw sengaja beli ikan tongkol (kami jadi gak pernah makan ikan tongkol lagi) sepuluh ribu, gak usah di hitung dah ya sebulan aja bisa berapa uang yang harus dikeluarkan. Bagi qw menganggap ini rezekinya kucing-kucing yang kebetulan dititipin Sang Pencipta sama qw. Kebahagiaan

Mungkin ada yang merasakan yang sama gak sama qw??? Ketika ada yang share job ada syarat DA minimal 15, atau Followers minimal goceng alias lima ribu. Blog qw minim banget DA nya beda jauh sama PA, followers aja masih dibawah lima ribu. Hahhaaaha, kalau dah gini ya qw cuma bisa sabar aja, tapi gak perlu sih pitus asa apalagi julidin teman yang followersnya tinggi, atau  DA nya tinggi. Mereka bisa meraih itu semua ya karena kerja keras mereka. Dasar qw memang santai dari dulu, ketika orang-orang sibuk BW (Blog Walking) atau Instagram Walking qw sibuk marathon drama korea. Gimana mau punya rasa iri atau resah kalau kelakuan qw kaya gini, sampai ada teman yang baik (alhamdulillah qw dikelilingi orang-orang baik). " Mak naikkin dong DA lu, biar qw enak kasih job nya. Lu kan punya teman-teman yang hebat tuh, minta tolong aja sama mereka".  Kata Mas Punto (terima kasih mas) di whatApps. Njirr.. Qw kaya dikagetin gitu, bikin qw mikir dan sadar juga. Iya juga ya, sekarang klien min

Ketika kita sudah berjanji atau akad didalam pernikahan, maka baik suka maupun duka mau tidak mau kita harus menepatinya. Penyebab hancurnya keharmonisan dalam rumah tangga, harus kita pelajari sebelum mengikat janji suci. Pernikahan adalah sebuah momen yang sangat sakral, dan harus dipertanggung jawabkan di akhirat nanti. Disini Qw pingin nulis dan bahas penyebab keretakan rumah tangga, yang pada akhirnya berujung perceraian. Miris banget ketika mendengar kabar ada teman, sahabat atau tetangga bahkan publik figur yang memilih perceraian untuk menyelesaikan masalah di dalam rumah tangga nya. Dari beberapa kisah yang qw dengar, sebenarnya sih masalah retak nya rumah tangga itu klise. Selingkuh, perbedaan pendapat, orang ketiga (orang tua, mertua, saudara ipar), ekonomi, dan kepercayaan. Ketika sudah menikah kita harus menghormati pasangan dan menepati janji yang diucapkan saat ijab qobul.  Penyebab hancurnya keharmonisan di dalam rumah tangga  Perselisihan yang terjadi akib

Data sampai hari ini tanggal 22 Maret 2020, kasus terinfeksi Covid-19 tercatat sebanyak 514 kasus di Indonesia. Mirisnya kasus terinfeksi hingga yang meninggal terus bertambah. Angka tertinggi ada di Jakarta dengan catatan 307 kasus. Petugas kesehatan, dokter dan perawat menjadi garda terdepan suspect Corona. Banyak cara agar virus Corona tidak lagi bertambah penyebarannya. Dengan mengisolasi diri sendiri dirumah, mengurangi aktivitas diluar dan mengikuti aturan yang ditetapkan untuk menanggulangi Covid 19. Masyarakat bisa mengubah perilaku untuk mencegah penyebaran Corona, salah satunya dengan cara cuci tangan selama 20 detik, sebelum melakukan aktivitas terutama ingin makan. Perbanyak konsumsi ikan, daging, buah dan sayuran. Lebih dianjurkan dilengkapi konsumsi vitamin C dan perbanyak minum air putih. Pandemi Covid-19 membuat kita harus bahu membahu, gotong royong dan meningkatkan kepedulian sehingga kita mampu menanggulangi wabah penyakit ini. Dukungan dari berbagai kalangan pun m

Kebahagiaan merupakan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kebanyakan mereka yang sukses adalah mereka yang mayoritas masa kecil merasakan kebahagiaan dari kedua orangtuanya. Manfaat kebahagiaan bagi anak adalah membuat mereka bisa bersosialisasi, kooperatif, spritualitas, empati berpikir positif, motivasi belajar sangat tinggi, tumbuh bahagia dan sehat mental. Jika anak tidak bahagia, otomatis motivasi belajar dan bermain bisa menurun.  Masalah emosi dan perilaku juga depresi. Biasanya akan berakibat fatal dalam jangka panjang bisa mengakibatkan obesitas, sulit menghadapi tantangan dan gangguan mental. 66 persen koresponden sepakat sumber kebahagiaan sikecil adalahorangtua. Kehadiran dan dukungan serta kualitas hubungan dengan orang tua. Sumber kebahagiaan anak-anak kuncinya ada pada orangtua nya Psikolog anak Ayoe P. Sutomo, M.Psi, Psikolog, CGA  dari Tiga Generasi menjelaskan, “Kami percaya bahwa anak yang merasa bahagia dalam proses tumbuh kembangnya akan mempunyai