Tati Suherman

Membuat video atau merekam sesuatu adalah sesuatu yang mengasyikan. Kita dapat dengan mudah merekam semua peristiwa dengan smartphone yang kita miliki, atau dengan handycam atau kamera digital. Hasil dari rekaman video tadi bisa kita uploud di channel youtube pribadi kita. Tujuan awalnya sih untuk menyimpan untuk kenangan pribadi. Ini gambar yang saya ambil saat menjelang senja dari stasiun godangdia menggunakan smartphone Tujuan yang awalnya hanya untuk pribadi, jika video kita menarik dan banyak yang melihat video di youtube pasti nantinya akan dilirik oleh Youtube. Sudah pasti akan menghasilkan pundi-pundi uang. Sama seperti youtuber yang sudah mempunyai pemasukan jutaan dari hobinya ini, mereka juga awalnya membuat video youtube iseng-iseng. Bella Panggabean Kenyataannya karya mereka menarik dan banyak yang suka dan subcribe channel mereka. Dari iseng membuahkan hasil yang fantastis. Siapa sih yang gak mau seperti itu, saya aja mau. Saya juga senang merekam semua m

Tak terasa waktu terus berlalu, usia pernikahan kami memasuki usia ke 20 tahun, 06 Desember kemarin. Siapa kan menyangka, kami bisa mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga ini bersama. Orang-orang disekeliling sangat mengenal karakter kami berdua, sangat tidak mungkin jika rumah tangga kami kan bertahan lama. Mereka mengira tidak lebih dari seumur jagung. Sebenarnya dari pengalaman yang kami pelajari untuk mempertahankan sebuah hubungan adalah saling percaya, jujur, menerima pasangan kita apa adanya, mengalah, mengesampingkan ego masing-masing. Kami mengenal lebih dekat hanya tiga bulan saja, saat itu kami berdua sedang mengalami broken heart. Saya yang menahan kepedihan dan kerinduan selama empat tahun, karena sang kekasih hati meninggalkan tanpa keputusan dan kabar berita hingga saat ini. Entah bagaimana dan dimana dia, rasanya masih ada rasa penasaran dihati, namun saya tidak mau terus berlarut-larut. Suami ku pun sama, dia yang di selingkuhi oleh kekasihnya dan tuntutan or

Jakarta (30/11/2017) SEREMPAK, IWITA dan THREE ENDS menyelenggarakan temu nitizen yang mengangkat tema " Menciptakan Konten Kreatif Berbasis Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dihadiri oleh Maman Suherman, Ina Rachman, SH.MH, Ratna Susianawati SH.MH selaku Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Infrastruktur & Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA). Dari kiri Martha Simanjuntak, SE, MM- Founder IWITA, Maman Suherman, Ina Rachman, SH.MH dan Ratna Susianawati, SH.MH-Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Infrastruktur& Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) Sejak dulu hingga saat ini pun seseorang yang terlahir sebagai seorang perempuan, harus menerima dalam keterbatasan dan pengecualian. Pemahaman seperti ini yang memang harus di luruskan. Jika bicara soal Gender pasti kita langsung berpikir pada perempuan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan An

Tidak terasa waktu terus berlalu, tinggal beberapa hari lagi kita akan memasuki tahun 2018. Jika kembali menginggat apa saja yang terjadi dan pernah dicapai atau yang belum tercapai di tahun 2017. Ingatan itu yang akan menjadi pemicu kita di tahun 2018, untuk mencapai impian indah itu. Kalau diingat-ingat tahun 2017 yang akan segera berakhir ini. Saya mulai mewujudkan impian untuk keliling Indonesia, dan menuliskan semuanya di dalam blog pribadi. Bergabung dengan komunitas backpacker agar bisa mendapatkan info travelling dengan sistem sharecost . Hingga akhirnya saya tergabung dengan komunitas pendaki Indonesia, dari sini lah mendapat pengalaman yang sangat menarik. Mendaki gunung bersama pemuda dan pemudi Indonesia, yang sangat mencintai tanah kelahirannya. Bangga juga sih mengenal mereka, setidaknya mereka mengisi masa remajanya dengan melakukan hal-hal yang positif. Ada beberapa keinginan yang ingin Saya capai pada tahun 2018 yang akan datang. 1. Ingin

Pada hari ini (29/11/2017) diperingati sebagai hari Diabetes sedunia. Berlokasi di Ballroom Hotel Rizt Calton diadakan acara SIMPOSIUM HARI DIABETES SEDUNIA 2017 bertajuk Perempuan dan Diabetes. Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Dikata sambutannya Menteri Kesehatan mengingatkan kita "Mulai lah dari diri kita sendiri" menginggat, betapa pentingnya mendeteksi risiko diabetes sejak dini. Lakukan cek kesehatan secara berkala dan terapkan lah CERDIK ( Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Istirahat yang cukup dan Kelola stress) dalam kehidupan sehari-hari. Mirisnya masyarakat Indonesia diperkirakan 93% yang tidak mengkonsumsi buah dan sayur padahal kita hidup di negara tropis yang subur tanahnya. Selain kaya akan sayur dan buah, Indonesia juga kaya akan ikannya. Jangan lupa makan ikan karena pada ikan terkandung protein yang baik. Padahal sayur, buah juga ikan dan berperilaku hidup seha

Banyak penyakit yang tanpa kita sadari, sudah menggoroti tubuh kita. Kanker Serviks adalah salah satu penyakit tanpa gejala yang serius, yang sudah banyak memakan korban. Mirisnya penyakit ini menyerang pada kaum perempuan saja. Sebagai seorang perempuan, memang harus lebih peduli lagi pada kesehatan kita sendiri. Jika memang kita sayang dan mencintai keluarga, lindungilah diri kita sendiri agar bisa melindungi orang-orang yang kita cintai. Saya Peduli Kanker Serviks Berlokasi di The Hook Jakarta (29/11/2017), Mayapada Hospital menyelenggarakan gathering bersama Indonesian Social Blogpreneur (ISB) mengangkat tema " Saya Peduli Kanker Serviks ". Dihadiri oleh tiga narasumber dr. Yuslam E.F SpOG, Ibu Eli Sumbangsih dari Cancer Club Cisc (wadah para survivor kanker dari semua jenis kanker) dan Annisa N. Nugraha.  Beberapa bulan yang lalu artis cantik ini juga meninggal akibat Kanker Serviks yang dialaminya. Ketika diketahui sudah memasuki stadium akhir dan sudah menyebar

Perkembangan internet banyak sekali membantu para penggunanya. Bagi mereka yang kreatif dan inovatif selalu tercipta hal baru yang bertujuan untuk membantu para pengguna internet. Salah satu nya adalah aplikasi GAWE APPS yang di ciptakan untuk para pencari kerja dan yang mencari pekerja paruh waktu. Download aplikasinya di playstore Gawe Apps  Elroy Hafidi Hardoyo, CEO Gawe menciptakan aplikasi Gawe Apps ini setelah merasakan sulitnya mencari pekerjaan. Elroy pun berharap aplikasi ini dapat membantu memudahkan masyarakat dalam mencari pekerjaan melalui teknologi aplikasi GAWE APPS. Untuk melamar menjadi pegawai di Gawe Apps tidak perlu berijasah sampai S1 Berbeda dengan yang lain, Gawe menghadirkan lapangan pekerjaan bagi mereka yang butuh pekerjaan saat itu juga alias real time. Aplikasi karya anak bangsa ini berfokus pada pekerjaan paruh waktu atau part time. Ditengah maraknya kompetitor aplikasi pencarian kerja, Elroy mengatakan bahwa Gawe memiliki keistimewaan